Sutiyoso Soal Ancolgate: Dirut Ancol Seharusnya Melapor

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 15:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan, seharusnya Direktur Utama Ancol saat itu, Rushadi, melapor kepadanya sebelum perjalanan studi banding ke beberapa negara dilakukan. Karena menurut Sutiyoso, disposisinya untuk perjalanan studi bandingnya sudah jelas, yaitu masih mempertanyakan apakah perjalanan tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Disposisinya, kata Sutiyoso, sudah jelas bunyinya atau sepadan. Kunjungan anggota DPRD dan aparat Pemda DKI itu untuk mendapatkan referensi. Rushadi, ujarnya, seharusnya meminta Sutiyoso untuk mempertimbangkan kembali jumlah peserta studi banding dan biayanya. “Tapi dia tidak balik dan langsung berangkat,” kata Sutiyoso sesaat sebelum memenuhi panggilan Kejati DKI sebagai saksi dalam kasus “Ancolgate”, di Balaikota DKI, Rabu (3/4). Oleh sebab itu kata Sutiyoso, usai perjalanan tersebut, ia langsung memeriksa segala sesuatunya. “Jadi saya sudah melakukan sesuai tugas, wewenang dan tanggung jawab saya,” katanya. Sutiyoso juga yakin bahwa yang dilakukannya sudah benar. “Kita sudah menumbuhkan sense of crisis. Masa untuk studi banding saja begitu banyak orang berangkat, begitu banyak biayanya? Dengan pertanyaan itu dia (Dirut Ancol) ‘kan harusnya balik ke saya minta petunjuk bagaimana, ‘kan begitu?” kata Sutiyoso. Saat ini, Sutiyoso sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus Ancolgate dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta maupun sebagai Presiden Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol saat itu. Menurutnya akan sangat jika statusnya berubah menjadi tersangka. “Ya, kan aneh, aku mengizinkan saja tidak, kok jadi tersangka, ‘kan jadi aneh sekali. Kayak apa hukum kita keadilannya kalau saya diperlakukan seperti itu? Jadi saya dengan mantap karena saya ini sebagai saksi, apa yang saya khawatirkan?” tuturnya. Sutiyoso mengaku tetap berprasangka baik saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan ada permainan menjelang penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Gubernur DKI tahun 2001. “Nggak, saya selalu positive thinking saja. Ini kasus ‘kan memang harus diselesaikan, salah satunya menunggu saya sebagai saksi karena gubernur harus seizin Presiden untuk dipanggil kejaksaan. Dan izin itu baru datang timingnya tepat pada saat LPJ saya gelar.” Bila dikaitkan dengan LPJ-nya, Sutiyoso menegaskan bahwa ia sama sekali tidak ada beban. “Karena ini sudah yang ketiga kalinya. Secara mental saya jelas lebih siap dan saya utarakan apa adanya seperti itu dengan lebih dan kurangnya,” lanjutnya. Gubernur Sutiyoso berangkat menuju Kejati DKI sekitar pukul 10.30 WIB dari kantornya Balaikota DKI, menggunakan mobilnya Toyota Land Cruiser Turbo warna huijau bernomor polisi B 1 XX, didampingi sejumlah asisten dan ajudannya. Sementara itu, pemeriksaan Sutiyoso di Kejati juga akan didampingi oleh Kepala Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta Nelly dan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov DKI Muhayat, yang telah lebih dulu berangkat ke Kejati DKI. (Dimas Adityo – Tempo News Room)

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

17 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

18 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

25 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

35 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

38 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

40 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

47 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

49 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

56 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya