TEMPO.CO, Bogor - Ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama di Bogor, Jawa Barat, akan diikuti oleh 111.246 siswa dari 652 sekolah pada 4-7 Mei 2015. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92.472 siswa akan mengikuti UN di Kabupaten Bogor dan 18.774 siswa di Kota Bogor.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Gada Sembada mengatakan mayoritas peserta ujian nasional tingkat SMP di Kabupaten dan Kota Bogor pada tahun ini menggunakan paper-based test atau ujian tertulis. Menurut dia, hanya ada satu sekolah yang menggunakan computer-based test atau sistem online.
“Yang siap ujian online yakni SMP Negeri 1 Cibinong. Sedangkan sisanya menggunakan paper-based test," kata Gada di Bogor, Senin, 27 April 2015. Dia mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan kepada semua pihak terkait, dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga orang tua, agar tidak melakukan kecurangan.
"Sudah ada peringatan keras dari Kementerian Pendidikan. Siapa pun yang membocorkan naskah UN akan dikenai jeratan pidana atau berurusan dengan hukum," ujarnya.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman mengatakan sekolah-sekolah di Bogor masih melakukan persiapan agar ujian nasional berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada kebocoran soal ataupun jawaban. "Di Kota Bogor akan ada tiga rayon," katanya.
Tiga sekolah yang dijadikan tempat distribusi lembar soal UN tersebut yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 5, dan MTs Negeri. "Sama halnya dengan pelaksanaan UN tingkat SMA, soal sudah dipisahkan untuk masing-masing sekolah berdasarkan jumlah ruangan dan peserta. Masing-masing soal berbeda, " ucap Gada.
Untuk mencegah kebocoran soal UN, kata Gada, pihaknya akan melibatkan kepolisian. "Mereka menjaga dan mengawal pendistribusian soal dari rayon hingga sekolah," tuturnya.
M. SIDIK PERMANA
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor Minta Masyarakat Waspadai Hepatitis Akut
11 Mei 2022
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat waspada hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut sedang marak namun belum diketahui penyebab
Baca SelengkapnyaKabupaten Bogor Fokus Penanggulangan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19
9 Desember 2020
Saat ini angka kemiskinan Kabupaten Bogor naik menjadi 9,26 persen dari sebelumnya 7,14.
Baca SelengkapnyaLongsor Sukajaya: Pemkab Bogor Bangun 2.704 Hunian Sementara
22 April 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor membangun hunian sementara bagi warga Sukajaya yang menjadi korban longsor pada awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaCegah Virus Corona, PNS Bogor Hapus Absensi dengan Sidik Jari
18 Maret 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan absensi manual untuk mencegah penularan virus Corona. Semula memakai absensi sidik jari.
Baca SelengkapnyaBogor Rentan Longsor, Pemkab Akan Sisir Bangunan Warga
21 Februari 2020
Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyisir bangunan warga yang rawan terkena longsor.
Baca SelengkapnyaKorban Longsor Sukajaya Butuh Rp 105 M untuk Pemulihan
15 Februari 2020
Pemkab Bogor meminta dana bantuan kepada Gubernur Jawa Barat untuk pembangunan infrastruktur pasca longsor Sukajaya.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Relokasi Korban Longsor, Pemkab Siapkan 81 Ha Lahan
5 Februari 2020
Presiden Jokowi minta korban longsor Sukajaya pindah dari daerah rawan. Bupati Bogor sudah menyiapkan lahan.
Baca SelengkapnyaKota Bogor Minta 6 Kecamatan di Kabupaten, Bupati: Belum Ngobrol
16 Juli 2019
Pemerintah Kota Bogor ingin meminta enam kecamatan yang saat ini masuk ke Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSentul City Belum Laksanakan Putusan MA, Ini Keinginan Warga
6 Juli 2019
Sentul City belum kunjung melaksanakan putusan MA, malah dituding mau nagih biaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan kepada warga.
Baca Selengkapnya