Ribuan buruh melakukan unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional ('May Day') dengan long march dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Mei 2012. [TEMPO/Subekti; SB2012050101]
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI mempersiapkan kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sebagai titik berkumpul bagi para buruh pada 1 Mei 2015. Lokasi tersebut, ujar dia, bisa dimanfaatkan sebagai tempat beribadah salat Jumat. "Kami siapkan air supaya berwudunya mudah," ucap Ahok di Balai Kota, Rabu, 29 April 2015.
Ahok menjelaskan, pada peringatan Hari Buruh itu, ruas Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin akan ditutup. Sistem peralihan arus yang berlaku sama dengan Car-Free Day yang berlangsung setiap Minggu. Bedanya, penutupan dua ruas jalan itu dimulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Meski begitu, bus Transjakarta koridor I rute Blok M-Kota tetap beroperasi seperti biasa.
Penutupan dua jalan itu bertujuan menghindari kemacetan akibat rombongan buruh yang melakukan aksi long march di sepanjang jalur protokol. Selain itu, jalur bebas kendaraan juga mencegah adanya penumpang di atas atap kendaraan saat konvoi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Ihwal tuntutan kenaikan upah minimum, Ahok menyerahkan keputusan tersebut kepada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Alasannya, asosiasi buruh menuntut komponen standar kebutuhan hidup layak minimal 84 item. Padahal Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak hanya mencantumkan 60 item.
Selain itu, tutur Ahok, buruh yang melakukan aksi di Jakarta tiap Hari Buruh bukan hanya berasal dari Ibu Kota. Dia berkata, kebanyakan dari mereka berasal dari kota-kota mitra di sekitar Jakarta. "Mana mungkin buruh sebanyak itu dari Jakarta. Mereka dari Bekasi dan Tangerang," ujar Ahok.