Ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa dengan long march menuju Istana Negara, di Bundaran HI, Jakarta, 1 Mei 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Resor Jakarta Barat menurunkan 554 personel untuk mengamankan peringatan Hari Buruh atau May Day. Dalam mengamankan aksi, polisi tak dipersenjatai senjata api.
Berdasarkan pengamatan Tempo di pos pantau Cengkareng, tepatnya di perempatan Ramayana, tak ada petugas yang membawa senjata api. Sarung putih di pinggang untuk menaruh senjata api terlihat kosong.
"Memang diinstruksikan untuk tidak memakai senjata," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Sutarjono.
Sebelumnya, Wakil Kapolres Jakarta Barat AKBP Bahtiar Ujang Purnama memberikan instruksi untuk tidak menggunakan kekerasan saat pengamanan. "Tindakan persuasif harus diutamakan dalam pengamanan," ucap Ujang saat apel sepekan lalu. Dia juga meminta petugas menghindari gesekan yang dapat menimbulkan bentrokan fisik dengan massa.
Pada Jumat, 1 Mei 2015, sebanyak lebih dari 2.000 buruh melintasi Jakarta Barat untuk menggelar orasi Hari Buruh di Jakarta Pusat. Ada 51 bus antarkota-antarprovinsi dan ratusan kendaraan lain yang melintasi Jalan Daan Mogot dan Jalan Tol Kebon Jeruk-Tomang-Slipi. "Jakarta Barat hanya jalur lintas dan titik transit saja," tutur Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo.
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
3 Mei 2021
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif