TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Anton Charlian mendatangi Rumah Aman SOS Children's Village Jakarta Karya Bhakti RIA Pembangunan di Jalan Karya Bhakti Nomor 1, Cibubur, Jakarta Timur.
Anton datang untuk melihat kondisi lima anak yang ditelantarkan orang tuanya di Perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi. Sejak Kamis, 14 Mei 2015, mereka diamankan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
"Hari ini, saya melihat akibat penyalahgunaan narkoba," kata Anton di Rumah Aman SOS Children's Village Jakarta Karya Bhakti RIA Pembangunan, Sabtu, 16 Mei 2015.
Anton menjelaskan, akibat penyalahgunaan narkoba, Utomo Pernomo dan Nurindra Sari, orang tua anak telantar, jadi melupakan segalanya. Dia mengaku sangat terharu melihat kondisi lima anak tersebut.
"Ini bukti betapa berbahaya dan mengancamnya narkotik itu," ucap Anton.
Dia menambahkan, Utomo Pernomo, ayah lima anak telantar itu, dalam pemeriksaan kepolisian mengaku menggunakan narkoba jenis sabu.
Menurut Anton, kondisi kelimanya cukup memprihatinkan dan terlihat sangat membutuhkan kasih sayang. "Padahal saya baru bertemu. Waktu saya ke sana, saya tidak boleh pulang," kata Anton sambil menitikkan air mata.
Anton berharap kasus ini dapat memberi hikmah kepada seluruh masyarakat. Dia meminta warga segera melapor ke kepolisian jika melihat atau merasa ada kasus penelantaran ataupun kekerasan dalam rumah tangga.
"Kalau sudah merugikan anak, istri, atau suami, mohon laporkan pada kami," tuturnya.
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
11 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
1 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
1 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
1 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
2 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
2 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
2 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
2 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
2 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca Selengkapnya