Proyek Kereta Ringan Ahok Dituding tanpa Studi Kelayakan

Reporter

Senin, 18 Mei 2015 13:26 WIB

LRT (Light Rail Transit) di Paris. Wikimedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan merealisasikan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT). Proyek itu diprediksi bakal membuat DKI makin semrawut.

"Ini proyek yang muncul tiba-tiba dan tak ada studi kelayakan," kata Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Suryo Leksmono Putranto, saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Mei 2015.

Pemerintah DKI akan membangun tujuh rute LRT dengan depo utama berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketujuh rute yang akan dibangun adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).

Ahok telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan rencana pembangunan LRT. Ahok memperkirakan total dana untuk pembangunan proyek itu mencapai Rp 35 triliun. Tahun ini ditargetkan depo Kelapa Gading sudah dimulai pembangunannya dan seluruh pekerjaan rampung sebelum Asian Games 2018.

Leksmono mengatakan pembangunan transportasi massal tak boleh dilakukan serampangan dan wajib berbekal dokumen studi kelayakan. Sebab, dokumen itulah yang nantinya memuat kajian komprehensif tentang manfaat dan dampak dari proyek LRT. "Sangat riskan membuat proyek besar, tapi tak memberikan banyak manfaat untuk masyarakat."

Dia memprediksi bila pembangunan LRT dimulai tahun ini, lalu lintas di DKI bakal lumpuh. Sebab, pada saat bersamaan ada proyek mass rapid transportation (MRT) dan pembangunan jalan layang khusus busway dari Ciledug sampai Kapten Tendean. "Kemacetan itu sudah pasti," Leksmono menjelaskan.

Ketimbang memulai proyek yang tanpa dibekali studi, ujar Leksmono, lebih baik melanjutkan proyek yang telah direncanakan sejak lama dan punya kajian yang jelas, seperti monorail. Proyek itu kini berhenti dengan beragam alasan. "Kalau desain monorail tak sesuai diperbaiki saja daripada memulai sesuatu yang baru."

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

56 menit lalu

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Kereta Api (KA) Pandalungan dengan sebuah minibus, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

20 jam lalu

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

1 hari lalu

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengoperasikan 6 kereta api tambahan untuk melayani penumpang KA jarak jauh pada periode libur panjang..

Baca Selengkapnya

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

1 hari lalu

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

Pengguna jalan harus mengalah pada kereta api di perlintasan sebidang untuk menghindari kecelakaan fatal.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

2 hari lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

2 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

2 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

2 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

2 hari lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya