Rampingkan Struktur Birokrasi, Ini Opsi untuk Ahok  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 1 Juni 2015 09:04 WIB

Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Monas, Jakarta, 2 Januari 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat masalah perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan untuk merampingkan struktur birokrasi pemerintah DKI Jakarta bukan perkara mudah. Sebab, menurut Yayat, perampingan tidak boleh mengesampingkan pelayanan untuk masyarakat.

“Harus ada kajian lagi supaya betul-betul pas antara kebutuhan dan tupoksi dengan sumber daya manusianya,” kata Yayat kepada Tempo, Minggu, 31 Mei 2015.

Ia mengatakan program rekrutmen pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cenderung dilakukan serampangan. Struktur PNS jadi gemuk karena rekrutmen tidak berdasarkan kebutuhan. Selain itu, masih ada beberapa posisi yang tugas pokok dan fungsinya saling tumpang tindih, sehingga kinerja PNS tak efektif.

Yayat mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk melakukan perampingan yang optimal. Pertama, perombakan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan organisasi. Kedua, mengedepankan rasionalitas dengan sistem online, sehingga aspek pelayanan tak terabaikan meskipun jumlah pegawai menyusut. Ketiga, memperbesar jabatan fungsional. “Bahkan, mungkin Ahok harus mempertimbangkan ruang untuk pensiun dini,” kata dia.

Menurut Yayat, jika Ahok ingin serius melakukan perombakan struktur dengan membuatnya lebih ramping, maka Ahok harus memperkuat pelayanan di level kelurahan dan kecamatan. Sebab, ujung tombak pelayanan masyarakat bertumpu di tingkat tersebut.

“Kalau ingin masyarakat Jakarta maju dengan reformasi birokrasi ya perkuat yang di level bawah ini, supaya masyarakat tidak perlu harus jauh-jauh ke kantor wali kota,” kata dia.

Yayat mengatakan idenya ini sebagai upaya untuk menyiasati jumlah PNS yang tak mendapatkan jatah jabatan struktural. PNS yang di kantor wali kota bisa ditarik untuk langsung mendampingi dan melayani masyarakat sebagai pendamping atau tim ahli. Selain itu, ia juga menekankan supaya ada penilaian dengan indikator yang lebih obyektif agar perampingan birokrasi berjalan efektif.

DINI PRAMITA



Berita terkait

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

4 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

5 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

5 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

6 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

20 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

3 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

5 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

6 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya