TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Widada Sulistya mengatakan suhu udara panas yang melanda India diperkirakan tidak berdampak pada cuaca di Indonesia. Ia mengatakan suhu panas di India memang terjadi karena negara itu sedang memasuki musim panas yang umumnya bersuhu di atas 40 derajat Celsius.
“Sedangkan Indonesia, yang berada di ekuator, tidak memiliki empat musim. Indonesia hanya memiliki musim hujan dan musim kemarau,” kata Widada ketika dihubungi, Rabu, 3 Juni 2015.
Menurut Widada, perbedaan letak dan musim tersebut tidak akan membuat Indonesia diserang suhu dengan panas hingga 40 derajat Celsius atau lebih. Lalu, secara geografis, letak Indonesia dengan India terlalu jauh.
Widada menambahkan, posisi India yang berada di sisi utara garis ekuator juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca yang ada. Kondisi yang terjadi di India juga turut didorong gelombang angin panas yang berasal dari wilayah barat atau dari dataran Arab.
Ia memprediksi musim kemarau memang sudah mulai memasuki Indonesia, tapi tidak menyebabkan suhu udara memanas. “Suhu akan relatif panas selama musim kemarau, tapi tidak akan sepanas India,” ujarnya.
Menurut Widada, Indonesia akan berada dalam kisaran suhu 32-35 derajat Celsius selama musim kemarau yang terjadi pada Juni hingga September.
Sejak 18 Mei 2015, India diserang gelombang panas. Suhu udara di India negara bagian Telangana sempat mencapai 48 derajat Celsius. Akibat suhu panas tersebut, tercatat lebih dari 2.000 warga India meninggal dunia.
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi
24 menit lalu
Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.
Baca SelengkapnyaPotensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang
1 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca SelengkapnyaAda Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar
7 jam lalu
Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.
Baca SelengkapnyaMayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari
8 jam lalu
Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas
9 jam lalu
Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.
Baca SelengkapnyaBMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan
1 hari lalu
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim
1 hari lalu
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat
1 hari lalu
Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini
1 hari lalu
Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaGempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG
1 hari lalu
Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi
Baca Selengkapnya