TEMPO.CO, Jakarta - Sabu 2,17 kilogram disita Badan Narkotika Nasional dan Direktorat Jenderal Bea-Cukai Kementerian Keuangan dari gudang penyimpanan Pelabuhan Tanjung Priok. Sabu itu disembunyikan di dalam paket perangkat closed-circuit television (CCTV) atau kamera pengintai.
Kepala Bidang Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan barang tersebut tersimpan di gudang di dalam sebuah paket perangkat CCTV. "Itu ada di sana seperti belum sempat diambil," ucapnya, Rabu, 3 Juni 2015.
Namun, dari pemeriksaan sementara, barang tersebut diduga berasal dari Cina. "Tapi masuk melalui Hong Kong dan Singapura," ujar Slamet. "Dugaannya, ini jaringan internasional."
Selain itu, sabu yang dibungkus dalam plastik bening pun diduga berkaitan dengan jaringan pengedar sabu di dalam lembaga pemasyarakatan. "Ini diduga terkait dengan tersangka AA," tutur Slamet. AA adalah tersangka pengedar sabu di dalam LP Karawang yang ditangkap pada 22 Mei 2015. Dia diduga terkait dengan jaringan Iran.
Sabu ini ditemukan di dalam paket kamera pengintai CCD housing. Sabu itu dibungkus dalam plastik bening yang dimasukkan ke dalam perangkat kamera pengintai dan dimasukkan ke dalam bungkus lain.
Total, dalam satu dus paket electrical unit, ada tiga kamera pengintai CCD housing, yang masing-masing tersimpan dua bungkus sabu dengan berat total 1.030 gram. Ditemukan juga tiga kamera pengintai CCD housing, dengan masing-masing dua bungkusan hitam dengan total berat 1.146 gram.
Slamet menuturkan sabu seberat itu bernilai Rp 2,8 miliar. "Itu bisa selamatkan ribuan orang," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan
35 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.
Baca SelengkapnyaKPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah
48 hari lalu
KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.
Baca SelengkapnyaTNI AL Gagalkan Penyelundupan 70 Kilogram Sabu di Bakauheni Lampung
48 hari lalu
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketiga terduga pelaku yang membawa sabu itu datang dari Aceh.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan
29 Februari 2024
BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.
Baca SelengkapnyaPria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN
28 Januari 2024
Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaKDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi
14 Januari 2024
Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol
8 Januari 2024
Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.
Baca SelengkapnyaPegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi Akhirnya Ditahan
7 Januari 2024
Polres Metro Bekasi Kota menahan pegawai aparatur sipil negara (ASN) Badan Narkotika Nasional (BNN), AF, tersangka KDRT terhadap istrinya
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Tahan Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi, Kenapa?
3 Januari 2024
KDRT itu dilakukan oleh pegawai BNN AF di depan ketiga anak mereka di rumahnya di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka KDRT di Bekasi, Pegawai BNN Hanya Terancam 4 Bulan Penjara
3 Januari 2024
Pegawai BNN disebut telah berulang kali melakukan KDRT terhadap istrinya. Korban sempat melaporkan kasus tersebut ke pihak BNN.
Baca Selengkapnya