Peserta umroh tertidur menunggu waktu keberangkatan di pelataran ruang tunggu Terminal Dua keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 9 April 2008. TEMPO/Dimas Aryo
TEMPO.CO, Tangerang - Sejumlah agen dan jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengaku sudah mengetahui adanya fasilitas ruang tunggu lounge khusus umrah yang disiapkan pengelola bandara, PT Angkasa Pura II. Tapi, mereka enggan menggunakannya karena berada jauh dari terminal keberangkatan sehingga tidak efektif.
"Jadi kami lebih memilih menunggu di lobi terminal dulu dan kemudian masuk lounge langganan kami setelah boarding pass," kata Royhan Adema Sabuki, ketua rombongan jemaah umrah, saat ditemui Tempo di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 18 Juni 2015
Royhan bersama 45 jemaah umrah lainnya bertebaran memenuhi lobi Terminal II E. Keberadaan mereka yang cukup ramai dengan barang bawaan berupa koper yang menggunung cukup memakan tempat lobi terminal. Mereka datang sejak pukul 09.00 pagi untuk menunggu jam terbang pesawat pukul 15.00.
"Kebanyakan jamaah umroh cukup nyaman dengan cara selama ini. Menunggu di terminal sambil berkumpul bersama keluarga," katanya.
General Manager Attaqwa Tour Udjang Mansur mengatakan hal yang sama. Menurut Udjang, fasilitas yang ada di dalam lounge umrah sama dengan fasilitas lounge yang mereka pakai selama ini. "Bahkan lounge yang kami pakai selama ini lebih enaknya langsung check-in Imigrasi, lebih nyaman dari boarding bisa langsung terbang,"katanya.
Untuk itu, Udjang menyarankan semestinya pengelola bandara menyediakan lounge umrah di dalam terminal. "Lebih baik di dalam, agar bisa mengadakan tausiah dan doa bersama sebelum berangkat," katanya.
Menanggapi hal ini, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi mengatakan butuh proses untuk bisa menertibkan jemaah umrah yang bergeletakan di terminal.