Waspadai, Ini Modus Pencopetan hingga Pelecehan di Angkot

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 08:30 WIB

Angkutan umum menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 24 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pengguna angkot D-01 rute Ciputat-Kebayoran, Adilla, mengatakan angkot itu cukup rawan pencopetan. “Riskan sekali copet di angkot itu,” kata gadis 23 tahun itu saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Juni 2015.

Ia mengatakan, daerah yang cukup rawan itu ada di kawasan Pasar Jumat. Target para pencopet itu pun, kata Adilla, anak-anak sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. “Di Pasar Jumat itu ada tempat les, sehingga banyak anak sekolah,” katanya. Adilla menduga para pencopet itu tahu jadwal anak-anak itu pulang dari tempat les.

Gadis yang sudah menggunakan angkutan D-01 sejak 2005 ini mengaku bisa melihat pola para pencuri di angkutan yang berwarna telur asin itu. Menurut Adilla, biasanya para pencuri berjumlah lima orang. Mereka akan naik angkutan itu secara bertahap. “Pertama dua orang, lalu tak berapa jauh, naik lagi tiga orang. Kami seperti dikepung,” kata Adila.

Orang-orang mencurigakan itu biasanya mengenakan baju kemeja kantoran, celana bahan, serta beberapa di antaranya membawa tas besar. Mereka pun biasanya berkomunikasi dengan bahasa daerah. Adilla pernah melihat mereka beberapa kali. “Setelah mereka turun, ada saja yang kehilangan. Salah satunya teman saya,” kata Adilla, yang saat itu masih duduk di bangku sekolah.

Pola pencurian secara gerombolan itu pun masih berlangsung. Kakak dari Adilla, yang menggunakan angkutan itu dari kawasan Gandaria City hingga Ciputat, sempat menjadi korban pencurian ponsel setahun lalu. “Kata kakak, pencurinya naik bergerombol juga tapi hanya tiga orang,” katanya.

Modus lain pencurian di angkutan itu adalah penumpang yang berpura-pura menjual obat berkhasiat. “Mereka langsung meraih tangan penumpang dan memijit tangan kami,” kata Dilla. Hanya sekejap, ponsel korban pun raib.

Adilla mengaku tidak tahu apakah para sopir angkutan D-01 ikut serta dalam pencurian dengan para gerombolan itu. Yang ia tahu, ada tiga model sopir, saat penumpang mencurigakan itu masuk. “Sopir ada yang tahu, tapi takut memberi tahu kami. Ada pula sopir yang acuh dan tidak mau tahu. Terakhir, sopir memang salah satu dari komplotan pencuri itu,” katanya.

Sebelumya, kasus pemerkosaan di angkutan umum kembali terulang di DKI Jakarta. Kali ini, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B-1403-VTX rute Ciputat-Kebayoran memerkosa seorang karyawati sebuah kantor di Jakarta Selatan. Pelaku diduga melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

15 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

30 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

37 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

47 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

50 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya