Balita Disangka Terjangkit MERS Ternyata Terkena Campak

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 14:36 WIB

Sejumlah penumpang menggunakan masker untuk pencegahan terjangkitnya virus MERS di bandara Internasional Gimpo, Seoul, Korea Selatan, 17 Juni 2015. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Fatmawati, mengatakan hasil uji laboratorium pasien yang diduga terjangkit Middle East respiratory syndrome corona virus telah keluar. Hasilnya, pasien M negatif terkena penyakit MERS CoV.

Fatmawati menjelaskan, untuk memastikan M tidak terkena MERS, bocah laki-laki berusia 2 tahun itu diperiksa, mulai ingus pada hidung, tenggorokan, hingga darah. "Pasien terkena penyakit campak," ucapnya di kantornya, Kamis, 25 Juni 2015. "Pasien juga ada sesak napas."

M dibawa ke ruang isolasi RSPI pada 22 Juni 2015. Ia diduga terjangkit virus MERS karena mengalami sesak napas, demam, serta sakit tenggorokan. M baru pulang dari negara yang terkena penyakit pernapasan itu, Korea Selatan, pada 6 Juni lalu.

Ketua Tim Penanganan Emerging dan Re-emerging Disease RSPI Sulianti Saroso, Ida Bagus Sila Wiweka, berujar, saat pertama M dirawat, suhu tubuhnya mencapai 38,9 derajat Celcius. Dua hari dirawat, suhu tubuhnya turun jadi 36,7 derajat Celcius.

Saat suhu tubuhnya turun, tutur Ida, ciri penyakit campak muncul. Bintik-bintik merah terlihat pada lengan M. "Karena negatif MERS, pasien sudah pulang pada pukul 00.00 WIB," katanya.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh menyatakan hasil uji laboratorium pasien di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso yang diduga terjangkit MERS telah keluar. "Hasilnya negatif," ucap Subuh saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Juni 2015.

Subuh berujar, kasus kali ini juga tidak termasuk kriteria suspect, karena gejala penyakit baru muncul pada hari ke-15 setelah pasien kembali dari Korea Selatan. "Seharusnya maksimal 14 hari," tuturnya. Walau begitu, pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk memastikan.

Meski MERS banyak menyerang orang dewasa, Subuh mengingatkan bahwa anak-anak juga dapat tertular. Cara pencegahan penyakit ini adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

MERS mulai merebak di jazirah Arab pada 2012. Sejak virus ini mewabah, lebih dari 1.200 orang dilaporkan terserang penyakit ini. Sebanyak 450 di antaranya meninggal dunia. Virus MERS kembali membuat dunia waspada setelah masuk ke Korea Selatan. Thailand juga telah melaporkan satu temuan kasus MERS pada akhir pekan lalu.

HUSSEIN ABRI YUSUF | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

32 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

51 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya