Habis Mudik Ajak Teman ke Jakarta? Siap-siap Bawa Ini

Reporter

Selasa, 14 Juli 2015 15:38 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama isteri, Heppy Farida, bersilaturahmi dengan sejumlah wartawan yang berkunjung ke rumah dinasmya di jalan Besakih, Jakarta, 25 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak warga pendatang yang membawa saudara dan teman dari desa untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Fenomena inilah yang selalu dihadapi Ibu Kota seusai masa libur Lebaran atau pada masa arus balik.

Happy Farida, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, memberi wejangan kepada calon pendatang yang hendak mengadu peruntungan di Jakarta. Dia menyebutkan beberapa syarat yang harus diperhatikan pendatang baru.

"Kalau ada pemudik yang bawa saudara ke sini, lebih baik pastikan mereka mempunyai kemampuan khusus agar mudah mencari pekerjaan," katanya ketika mewakili Djarot melepas peserta program Mudik Asyik 2015 yang digelar Alfamart dan Unilever di Taman Mini Indonesia Indah, Selasa, 14 Juli 2015.

Happy berujar, para pendatang setidaknya harus memiliki saudara di Jakarta. Lebih baik lagi jika tersedia tempat tinggal yang layak. "Tempat tinggal itu harus punya. Setidaknya bisa ditampung dulu di rumah saudara, setelah itu cari rusunawa untuk ditinggali. Jangan sampai malah merepotkan pemerintah," tuturnya.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak melarang pendatang baru. Namun dia memberikan syarat bagi mereka. "Tidak boleh tinggal di kos pinggir sungai atau ngemper di toko," ujar Ahok, sapaan akrabnya, di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Juli 2015.

Ahok menyebutkan Dinas Sosial DKI akan mengarahkan para pendatang yang berkeliaran di kolong jembatan, pinggir jalan, atau pinggiran toko. Dinas Sosial akan membawa orang-orang tersebut ke panti sosial untuk dibina. Lalu mereka akan diminta menandatangani perjanjian.

Selain itu, Ahok membolehkan pendatang tinggal di rumah susun. Asalkan, kata Ahok, mereka memiliki kartu tanda penduduk DKI, sehingga alamat tempat tinggalnya sama dengan yang tertera pada KTP. Ahok menegaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap pendatang yang menghuni rumah susun.

Ahok pun mengizinkan warga daerah yang ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Sebab kebutuhan akan pembantu rumah tangga di Jakarta masih tinggi. "Asalkan ada yang bertanggung jawab terhadap mereka (majikan), pembantu baru tak jadi masalah. Jika tinggal di kos liar pinggir sungai, mereka kena gusur," ucapnya.

Meski demikian, Ahok mengimbau warga DKI untuk menciptakan Jakarta yang aman, nyaman, dan tertib. Dia juga menyarankan warga DKI yang ingin membawa orang dari kampung membawa identitas diri. "Ini semua demi Jakarta Baru, kota modern yang tertata, rapi, dan berbudaya," kata Ahok.

BISNIS.COM | YOLANDA RYAN ARMIDYA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

42 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya