TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan aktivitas masyarakat setempat kembali normal mulai Senin, 27 Juli 2015. Akibatnya, wilayah di timur Jakarta itu bakal kembali dikepung kemacetan. "Waktu Lebaran, jalanan di Kota Bekasi lengang," kata Supandi, Minggu, 26 Juli 2015.
Supandi mencatat ada 19 titik kemacetan di Kota Bekasi. Beberapa di antaranya diklaim sudah teratasi menyusul pembangunan infrastuktur. Misalnya, di sekitar keluar Tol Bekasi Timur, setelah ada pelebaran jembatan di atas Tol Jakarta-Cikampek, kepadatan arus di jalur tersebut terurai. "Tinggal infrastuktur penunjang, yaitu pelebaran jalan menuju Jatimulya," kata dia.
Di Jalan KH Noer Alie dan Ahmad Yani, kemacetan akan berkurang bila jalan sisi selatan Kalimalang selesai dibangun. Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 60 miliar dari hibah DKI Jakarta untuk menyempurnakan jalur tersebut. "Volume kendaraan bisa dialihkan ke jalan baru," kata dia. Sayangnya pembangunan jalan itu terkendala proyek Tol Becakayu yang saat ini masih berlangsung.
Supandi mengatakan kemacetan di Kota Bekasi disebabkan volume kendaraan yang cukup banyak. Data dari Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap pada awal tahun mencapai 1,2 juta kendaraan. Diperkirakan jumlah itu sudah bertambah hingga Juli 2015. "Karena tidak ada kebijakan pembatasan kendaraan," kata dia.
Menurut Supandi, pemerintah daerah tak bisa membuat kebijakan ihwal pembatasan kendaraan tersebut. "Harus kebijakan nasional," kata Supandi. Dengan begitu, pertumbuhan kendaraan bisa diantisipasi mengingat jumlah kendaraan tak sebanding dengan pertumbuhan jalan di Kota Bekasi. "Jalan hanya tumbuh dua persen dalam setahun. Itu pun sulit merealisasikannya karena terbentur lahan."
Supandi mengaku sudah berupaya mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal. Sebab, aktivitas kendaraan pribadi yang mencapai 460 ribu perjalanan dari Bekasi ke Jakarta turut menyumbang kemacetan. "Angkutan massal masih kurang mendukung karena belum nyaman," kata dia. "Sejauh ini baru KRL Commuter Line yang menjadi andalan."
Itu pun, ujarnya, masyarakat masih tetap menggunakan kendaraan pribadi menuju Stasiun Bekasi. Masyarakat tak mau menggunakan angkutan umum dengan alasan macet serta lama karena ngetem. "Kami menunggu realisasi moda transportasi LRT dan Aeromovel," kata dia. Ia mengklaim angkutan massal yang nyaman tersebut dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Pemerhati kebijakan dan pelayanan publik Bekasi Didit Susilo mengatakan persoalan kemacetan di Kota Bekasi tak bisa diatasi oleh pemerintah daerah. Menurut dia, butuh peran dari pemerintah lain yang berdekatan, bahkan pemerintah pusat. "Karena semua mempunyai kepentingan," kata dia.
Ia mencontohkan pegawai pemerintah pusat yang berdinas di Jakarta cukup banyak dari Bekasi. Pegawai itu lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi dibanding naik angkutan umum. Hal ini diperparah dengan pegawai swasta di Jakarta yang tinggal di Bekasi. "Kebutuhan transportasi massal cukup mendesak," kata dia.
Pihaknya mendesak agar pembangunan infrastuktur untuk transportasi massal segera direalisasikan. Seperti monorail, Tol Becakayu, karena Tol Jakarta-Cikampek cukup padat, serta angkutan umum dalam kota yang nyaman. "Karena sejak lima tahun terakhir, kemacetan terus bertambah dan durasinya pun kian panjang," kata dia.
ADI WARSONO
Berita terkait
TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?
11 Januari 2024
TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula
4 Januari 2024
Warga Kota Depok mengeluhkan dampak proyek pembongkaran dan pembangunan ulang Jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan yang diduga tengah mangkrak itu.
Baca SelengkapnyaBaru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang
30 Desember 2023
Kabupaten Bogor selalu ramai setiap akhir tahun, penjabat Bupati Bogor baru dilantik diminta langsung bekerja di kawasan Puncak, antisipasi kemacetan.
Baca SelengkapnyaKemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru
5 Desember 2023
Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Nataru mendatang agar memantau prakiraan cuaca.
Baca SelengkapnyaCerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok
30 November 2023
Polisi jelaskan kronologi banjir yang surut dan meninggi lagi di Simpang Mampang, Depok, pada Rabu malam dan Kamis pagi 29-30 November 2023.
Baca SelengkapnyaCerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun
16 November 2023
Konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu 15 November 2023, sukses menyedot banyak penggemarnya dari Jakarta dan luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK
16 November 2023
Arus lalu lintas di sekitar kawasan GBK Senayan terpantau macet pasca-konser Coldplay, Rabu menjelang tengah malam 15 November 2023.
Baca SelengkapnyaMacet Total Gara-gara Demo Tolak Coldplay, Motor Sampai Diangkat
15 November 2023
Massa pendemo yang sempat mendesak masuk ke kawasan GBK--lokasi konser Coldplay--akhirnya menutup akses lalu lintas setempat.
Baca SelengkapnyaPeninggian Jembatan tanpa Sosialisasi Penyebab Sawangan Depok Macet Parah
28 Oktober 2023
Polisi Depok baru turun ke jalan setelah mendapat laporan kemacetan lalu lintas di Sawangan itu. Sekalian dilakukan sosialisasi.
Baca SelengkapnyaTruk Molen Terguling di GDC Depok Sebabkan Kemacetan Parah, Ini yang Terjadi
20 September 2023
Truk molen terguling di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Rabu siang, 20 September 2023.
Baca Selengkapnya