Asisten Bos XL Dibunuh, Psikolog: Hati-hati Pilih Teman Dekat

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 11:15 WIB

Hayriantira dan Andi Wahyudi. twitter.com, istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Universitas Negeri Yogyakarta, Fathur Rahman, mengatakan maraknya fenomena pembunuhan yang dilakukan orang-orang terdekat memiliki beberapa faktor. Di antaranya faktor kedekatan, kesempatan, emosional, serta faktor eksternal.

"Beberapa pelaku pembunuhan dilatarbelakangi ketidakmampuan dia mengekspresikan emosi, sehingga depresi dan memunculkan tindakan negatif," katanya saat dihubungi, Minggu, 9 Agustus 2015.

Fathur pun mengatakan kita mendeteksi teman dekat yang seperti ini. Kebanyakan pelaku, kata Fathur, yang membunuh teman dekat atau pasangannya sendiri tidak memiliki ikatan kedekatan sesungguhnya. Mereka biasanya hanya sering bersama tanpa memahami satu sama lain. "Hanya kesenangan yang dicari, tanpa ada sharing emosional yang berkualitas," ujarnya.

Menurut Fathur, ada dua macam agresivitas pelaku pembunuhan, yakni dapat diprediksi dan tidak dapat diprediksi. Biasanya, agresivitas yang tidak dapat diprediksi muncul ketika emosi sedang terganggu dan diperkuat adanya kesempatan. "Ditambah lagi pengalaman dia menonton tayangan televisi atau pengalaman serupa dari orang lain," tuturnya.

Lebih jauh, Fathur menerangkan, agresivitas muncul lantaran ada rasa ketidakmampuan atau perasaan ingin menguasai si korban. Soal kesehatan jiwa, Fathur berujar, hal itu dapat menjadi faktor lain yang harus dideteksi lebih lanjut.

Belakangan ini, pembunuhan dengan pelaku orang dekat marak terjadi. Misalnya, pembunuhan asisten pribadi Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantria alias Rian, oleh teman dekatnya, Andi Wahyudi. Andi yang dikenal sopan dan perhatian tak disangka dapat menghabisi nyawa Rian, sekaligus mengambil hartanya.

Karena itu, Fathur menyarankan masyarakat agar selalu waspada dengan teman-teman sepermainannya. Apalagi bila mempunyai teman yang berkarakter cenderung negatif. "Harus pilih-pilih juga. Kalau sudah kelihatan negatif, jangan terlalu diseriusin," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

21 November 2018

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

Pipa air PT PAM Jaya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat bocor pada Rabu pagi tadi, 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

17 September 2017

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

King Mango Thai, salah satu kuliner yang sedang hits di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

14 September 2017

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

Setelah ditunda selama dua pekan, hari ini, PN Jakarta Barat kembali menggelar sidang kasus tenggelamnya siswi Global Sevilla School, Gaby.

Baca Selengkapnya

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

6 September 2017

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

Rehabilitasi gedung sebelumnya terhambat karena penghuni yang tinggal di tempat itu tidak mau pindah.

Baca Selengkapnya

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

6 September 2017

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

Museum Macan kembali sajikan karya seniman performatif. Seni performan juga akan didiskusikan.

Baca Selengkapnya

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

24 Agustus 2017

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan topik tentang robot dan teori konspirasi kiamat.

Baca Selengkapnya

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

8 Agustus 2017

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

Dua orang itu memang sudah lama dicurigai sebagai pengedar sabu-sabu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kelurahan Potong Gaji PPSU untuk Beli Televisi?  

3 Agustus 2017

Pejabat Kelurahan Potong Gaji PPSU untuk Beli Televisi?  

Inspektorat tengah menyelidiki laporan pemotongan gaji PPSU tersebut.

Baca Selengkapnya

Efek Novanto Tersangka, Politikus Ini Deklarasi Gerakan Golkar Bersih

25 Juli 2017

Efek Novanto Tersangka, Politikus Ini Deklarasi Gerakan Golkar Bersih

Doli Kurnia menyayangkan sikap para elit terkait kasus korupsi yang sedang membelit Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Tujuh Pelaku Perampokan di SPBU Daan Mogot Masih Buron  

22 Juli 2017

Tujuh Pelaku Perampokan di SPBU Daan Mogot Masih Buron  

Polisi meminta tujuh orang yang terlibat perampokan di SPBU Daan Mogot itu menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya