Warga merekam pembongkaran rumah di Kampung Pulo, Jakarta, 21 Agustus 2015. Normalisasi Kali Ciliwung diperlukan untuk mengurangi dampak banjir bagi warga Ibu Kota. TEMPO/Wisnu Agung
TEMPO.CO, Jakarta – Pada hari kedua relokasi rumah penduduk di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, sebagian besar warga mulai memindahkan barang-barang mereka ke rumah susun atau Rusun Jatinegara. Rusun dua menara (tower) ini berjumlah 520 unit dan dilengkapi empat lift dan dua lift barang, serta alat pemadam kebakaran dan CCTV untuk keamanan.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Ika Lestari Aji, tercatat sudah ada 363 warga Kampung Pulo yang menempati Rusun Jatinegara. Ia mengatakan bahwa warga yang menempati Rusun Jatinegara ini adalah warga Kampung Pulo yang sudah terdaftar dalam peta bidang tanah. Ika berharap warga tidak menyewakan rusunnya kepada orang lain. Pihaknya akan melakukan penertiban untuk meminimalkan warga yang akan menyewakan rusunnya.
Neneng, seorang warga Kampung Pulo yang baru hari ini pindah ke Rusun Jatinegara, mengatakan lebih enak tinggal di rumahnya sendiri. Neneng mengaku sedikit keberatan atas biaya yang dikenakan untuk menempati rusun ini. Selain itu, ia mengeluhkan kurangnya pengamanan di jendela yang dapat membahayakan anaknya.
Proses pembongkaran Kampung Pulo terus dilanjutkan oleh Satpol PP DKI Jakarta. Pembongkaran hari ini dilakukan di RW 03 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Tidak ada lagi kericuhan yang terjadi seperti hari sebelumnya. Delapan backhoe diterjunkan pada hari kedua untuk pembongkaran.
Pembongkaran sudah mencapai 50 persen. Dari 519 bangunan yang akan dibongkar, sudah 265 bangunan yang dieksekusi. Menurut Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Kukuh Hadi, warga Kampung Pulo sudah tidak ada lagi yang bertahan di rumahnya. Mereka sudah mulai pindah ke Rusun Jatinegara. Proses relokasi warga pun turut dibantu dan difasilitasi Satpol PP.
Kukuh menyebutkan bahwa musala dan masjid yang berada di lokasi tersebut belum dibongkar dan akan dibicarakan serta dibuat kesepakatan dulu dengan warga. Ada juga makam keramat yang terletak di kawasan yang akan dibongkar. Satpol PP pun akan membicarakannya dulu dengan ahli waris makam tersebut.
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.