Penggusuran Bukit Duri, Ahok Tak Percaya Sertifikat Prona

Reporter

Kamis, 27 Agustus 2015 13:59 WIB

Pekerja memasang tiang pancang sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tiang pancang dipasang sebagai langkah awal normalisasi Sungai Ciliwung. Tiang pancang itu merupakan penyangga utama sheet pile (turap beton) yang akan dibangun nanti. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Kelurahan Bukit Duri yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung bakal makin tersudut. Maklum, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengumbar pernyataan yang meragukan sertifikat rumah yang dimiliki warga.

"Lucu deh, mereka dapat sertifikat dari program Prona (Proyek Operasi Nasional Agraria), bukan dari institusi pemerintah lainnya," kata Basuki alias Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Rabu malam, 26 Agustus 2015.

Prona dimulai pada 1981 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981. (Lihat Video: Kekhawatiran Warga Kampung Pulo di Rusun Baru, Beginilah Rupa Rumah Susun Jatinegara, Nestapa Usai Hari Kemerdekaan, Ahok: Saya Dilawan Makin Loncat.) Penyelenggara Prona bertugas memproses penyertifikatan tanah secara massal yang ditujukan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk menyelesaikan sengketa tanah mereka secara tuntas.

Ahok menuduh proyek itu disalahgunakan pihak tertentu. Melalui Prona, sertifikat langsung saja diberikan kepada masyarakat berdasarkan tim justifikasi yang menilai masyarakat itu miskin atau tidak. Ahok curiga sertifikat ini diperjualbelikan untuk masyarakat yang lebih kaya. Akibatnya, warga Bukit Duri yang tinggal di pinggir sungai punya sertifikat resmi.

"Harusnya pelegalan sertifikat ini melalui Dewan Perwakilan Daerah dan pemerintah daerah, tapi ini langsung saja," ujar Ahok.

Ahok juga menyebut warga Bukit Duri iri terhadap penduduk Kampung Pulo yang telah mendapat rumah susun di daerah Jatinegara. Pak Gubernur yang temperamental ini meminta warga berterima kasih karena pemerintah masih mau memberikan kompensasi terhadap warga yang sudah menguasai tanah negara.

Harusnya, kata dia, warga bisa berpikir ke depan untuk membuat Jakarta nyaman bagi kepentingan orang banyak. "Orang itu memang tidak ada yang puas karena hanya ada duit di otaknya," tutur Ahok.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

23 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya