Ahok Kecewa, Taman Jadi Kotor Seusai Demo Besar

Reporter

Rabu, 2 September 2015 18:18 WIB

Petugas kebersihan membersihkan sampah sisa demo peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Mei 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Selama demonstrasi buruh di Jakarta, Selasa kemarin, polisi yang berjaga sudah dipilah menjaga para demonstran agar tak ricuh. Juga penjagaan terhadap obyek-obyek vital. Bahkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja menjaga taman supaya tak diinjak para demonstran.

Ahok, sapaan akrab Basuki, sudah memperingatkan para demonstran sejak dua hari lalu agar unjuk rasa itu tak merusak keindahan dan properti publik. “Saya meminta Polisi Pamong Praja memotret demonstrasi sebagai bukti bahwa mereka merusak taman,” katanya.

Karena itu, Satuan Polisi Pamong Praja mengerahkan 100 personelnya di sekitar taman Balai Kota, dekat Istana Negara, dan sepanjang Jalan Merdeka Barat di dekat patung kuda. “Mereka bertugas secara khusus,” kata Kukuh Hadi Santoso, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Hanya, tugas khusus itu justru dipakai para polisi untuk mencari tempat berteduh. Berdasarkan pantauan Tempo pada 1 September, beberapa demonstran yang menyeberang jalan dengan menerobos pagar kawat taman di sepanjang Jalan Merdeka Barat hingga Merdeka Utara dibiarkan saja. Para polisi itu hanya duduk memainkan telepon seluler dan tak menegur mereka yang menginjak taman.

Menurut Kukuh, selain bertugas menjaga taman, 100 polisi lain berjaga menghalau pedagang asongan menggelar barang dagangan sembarangan. “Agar unjuk rasa tetap tertib dan bersih,” katanya. Nyatanya, para polisi itu membiarkan pedagang menyerbu lokasi demo. Dari penjual bakso, mi ayam, ketoprak, minuman, hingga kaus anak-anak.

Selain Polisi Pamong Praja, kepolisian Jakarta mengirim 2.500 personel bantuan untuk menjaga jalannya demonstrasi. Mereka berkumpul di depan Balai Kota, Istana Wakil Presiden, Monumen Nasional, Bundaran Hotel Indonesia, serta di sekitar patung kuda di bundaran Indosat yang menjadi pusat unjuk rasa. Di tempat lain, petugas juga berjaga di depan kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan.

Jumlah personel Polisi Pamong Praja tampak lebih banyak di sekitar Istana Negara. Menurut Yandi, salah seorang polisi, ada 400 anggota yang berjaga di tempat itu. "Ini yang paling banyak, soalnya kami menjaga kantor Presiden," katanya.

Sekitar 15 ribu buruh dari kota di sekitar Jakarta tumpah di patung kuda itu sejak pukul 10.00, Selasa, 1 September 2015. Mereka memenuhi Jalan Merdeka Barat sepanjang 500 meter. Para buruh ini berjalan kaki menuju Istana Negara dan membacakan 10 tuntutan dalam unjuk rasa 1 September itu. Mereka membawa kantong plastik untuk sampah, tapi tak ditegur ketika menginjak taman. (Baca: Ahok: Demo Itu Hak, tapi Jangan Mengotori Kota)

DINI PRAMITA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

52 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya