Politikus Jakarta 'Mainkan' Isu Kampung Pulo, Siapa Mereka?  

Reporter

Selasa, 8 September 2015 07:30 WIB

Sejumlah anak bermain diantara puing bangunan pemukiman warga yang dibongkar di bantaran Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, 24 Agustus 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Penggusuran Kampung Pulo tiga pekan lalu membuat permukiman di bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Timur itu terkenal. Media massa menyiarkan penggusuran yang diwarnai kericuhan tersebut selama berhari-hari, menjadikannya kepala berita.


Setelah meratakan sekitar 500 rumah di sana dan membangun turap beton di gigir Ciliwung, pemerintah Jakarta mengarahkan pembongkaran ke Bukit Duri, yang berada di seberang Kampung Pulo. “Setelah Kampung Pulo beres, segera ke sana,” kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok.


Meski belum jelas rencana penggusuran itu, Kelurahan Bukit Duri sudah mendata rumah-rumah yang akan terkena dampak proyek normalisasi. Penduduk diminta mengisi formulir data keluarga serta data rumah dan luas tanah di kertas yang dibagikan staf kelurahan. “Akan kami cocokkan dengan peta bidang dari Badan Pertanahan Nasional,” kata Lurah Bukit Duri Mardi Youce.


Warga Bukit Duri pun resah mendengar kabar-kabar yang tak pernah diikuti konfirmasi secara resmi oleh pemerintah itu. Selama ini, tak ada petugas dari kecamatan atau kelurahan yang mensosialisasi rencana normalisasi tersebut di kampung mereka. “Kalaupun mau digusur, kami tak ingin bentrok seperti Kampung Pulo,” kata Jack Jasandi, Ketua RT 05 RW 12 Bukit Duri, Senin 7 September 2015.


Keresahan ini sampai juga ke telinga Ahmad Yani, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Yani datang ke Bukit Duri dua pekan lalu ditemani anggota Fraksi PKS lainnya, Rifkoh Abriani. Pertemuan dengan tokoh masyarakat dan ketua-ketua RT itu berlangsung di Masjid Al-Hidayah, RT 05 RW 12.


Advertising
Advertising

Kepada warga Bukit Duri, Yani menyarankan agar mereka mengikuti proses yang ada. Seusai dengan prosedur, kata dia, jika benar akan ada penggusuran, pemerintah pasti melakukan sosialisasi. “Saya minta penduduk datang saat sosialisasi dan menyampaikan nilai ganti rugi yang mereka inginkan,” kata dia.


Yani bersedia menjembatani pertemuan dengan Gubernur Ahok jika sosialisasi yang diadakan belum mengakomodasi keinginan masyarakat. “Kami diberi tahu bahwa pembangunan rumah susun itu tidak memungkinkan karena Jakarta tak punya lahannya," tuturnya.


Selain politikus PKS, kata Jack, politikus Gerindra Jakarta datang ke Bukit Duri untuk menawarkan bantuan serupa. Syarif, Wakil Ketua Gerindra Jakarta yang juga datang, menawarkan bantuan dan mempertemukan penduduk dengan Gubernur Ahok. “Dia ditemani satu orang bernama Anna,” kata Jack.


Saat dimintai konfirmasi, Syarif menyangkal sudah bertemu dengan warga Bukit Duri. “Saya hanya menugasi staf turun ke lapangan melihat kondisi Bukit Duri dan Bidara Cina, yang konon akan digusur juga,” kata dia. Permohonan audiensi, kata Syarif, sudah banyak ia terima. Namun ia belum punya jadwal ke sana.


Bidara Cina juga termasuk daerah yang akan digusur. Berbeda dengan Bukit Duri dan Kampung Pulo, kelurahan ini akan dibersihkan untuk membangun inlet bagi terowongan bawah air Ciliwung yang dibuang ke Kanal Banjir Timur. Pipanya sudah sampai Jalan Otto Iskandar Dinata, atau separuh dari 1,37 kilometer yang direncanakan.


Direktur Komunitas Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi, mengingatkan agar diplomasi politikus tak memecah-belah warga korban penggusuran. Ciliwung Merdeka, yang mendampingi warga Kampung Pulo, gagal memasukan usul pembangunan kampung susun, yang tak membutuhkan relokasi, karena satu dari tiga rukun warga meminta ganti uang atas tanah dan bangunan mereka.


Permintaan itulah, kata Sandyawan, yang membuat Gubernur Ahok menolak usul kampung susun. “Saya khawatir masuknya politikus ke Bukit Duri memakai pola yang sama dengan di Kampung Pulo, yakni menyarankan ganti rugi,” kata dia.


MAYA NAWANGWULAN


Video tentang Kampung Pulo:


Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

4 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

7 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

10 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

38 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

46 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

49 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

54 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

2 Maret 2024

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya