BPS Curigai Data Pemilih KPU Depok

Reporter

Editor

Yuliawati

Selasa, 8 September 2015 14:26 WIB

Sekelompok perusuh lari saat polisi bersenjata lengkap memukul mundur mereka pada simulasi penanganan sistem pengamanan kota di Jalan Pemuda, Semarang, 24 Agustus 2015. Simulasi tersebut untuk mengantisipasi kerusuhan saat Pilkada serentak Desember mendatang. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Depok - Badan Pusat Statistik Kota Depok mewanti-wanti Komisi Pemilihan Umum agar mencermati perbedaan data jumlah penduduk dan pemilih dalam pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok pada 9 Desember 2015. Apalagi KPU telah menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pilkada, yakni sebanyak 1,243 juta jiwa. Jumlah ini lebih kecil dibanding perhitungan BPS dan Dinas Kependudukan.

Menurut Kepala BPS Tata Jumantara, ada perbedaan data jumlah penduduk antara Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta BPS. "Dari awal kami curiga mengapa data jumlah penduduk Depok bisa berkurang. Kami berani mengadu data," katanya, Selasa, 8 September 2015.

BPS menghitung jumlah penduduk Depok sampai akhir 2014 mencapai 2,033 juta jiwa. Data ini, kata dia, dihasilkan dari pemutakhiran jumlah penduduk Depok pada 2010. Sewaktu pemilihan 9 Desember mendatang, penduduk Depok yang mempunyai hak pilih mencapai 1,385 juta jiwa.

Adapun jumlah penduduk dari database Dinas Kependudukan mencapai 2,043 juta jiwa pada akhir 2014, dengan jumlah pemilih 1,496 juta jiwa.

Tata mengatakan BPS sudah meminta pemerintah membahas perbedaan ini. "Jangan sampai perbedaan jumlah penduduk dan pemilih di masing-masing instansi ini menjadi celah dan bumerang bagi gugatan pilkada," katanya.

Menurut dia, peran data BPS dan Dinas Kependudukan dalam pilkada tahun ini menjadi alat kontrol KPU untuk membandingkan data pemilih. Soalnya, dalam jumlah data penduduk antara data Kementerian Dalam Negeri dan BPS, terdapat selisih cukup besar, mencapai 400 ribu jiwa, dengan selisih total pemilih 100-200 ribu jiwa.

Anggota KPU Kota Depok, Suwarna Wiryasumarta, menuturkan telah memplenokan jumlah DPS Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok. KPU mendapatkan data agregat kependudukan (DAK2) Kota Depok mencapai Rp 1,633 juta dari Kementrian Dalam Negeri, dengan jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sebanyak 1,203 juta jiwa.

Ihwal perbedaan data pemilih dengan BPS, kata Suwarna, pihaknya tidak mau ambil pusing. Sebab, KPU hanya berpatokan pada data yang diberi Kementerian Dalam Negeri. "Data itu berdasarkan verifikasi faktual di lapangan. BPS menghitung dan ada margin error-nya," ucapnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

4 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

17 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya