Sejumlah anak bermain di dermaga kayu di pantai kawasan Cilincing, Jakarta, (12/08). Pantai di kawasan ini dihiasi dengan tumpukan sampah buangan masyarakat sehingga mencemari pantai dan laut di kawasan ini. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Utara Iyan Sopyan Hadi mengeluhkan masih rendahnya kesadaran warga untuk membuang sampah di tempatnya. Dari seluruh wilayah di Jakarta Utara, Iyan menunjuk Kecamatan Cilincing dan Koja sebagai daerah yang warganya paling sering membuang sampah sembarangan.
"Apalagi di daerah sepi, pasti banyak dibuangi sampah," ujar Iyan kesal, saat ditemui Tempo, Jumat, 25 September 2015. Padahal, jika terbukti membuang sampah sembarangan, warga bisa digelandang ke tahanan oleh petugas Satpol PP yang menggelar operasi tangkap tangan (OTT) tertib buang sampah.
Iyan mengatakan, setiap dua pekan sekali, masing-masing kelurahan akan menyerahkan sejumlah nama tersangka yang telah terbukti. Dalam sebulan, ratusan warga bisa diringkus oleh petugas Satpol PP untuk kemudian diadili dalam tindak pidana ringan (tipiring).
Sayangnya, Iyan belum bisa membeberkan berapa jumlah warga Cilincing dan Koja yang berhasil ditangkap. "Belum saya rekap dari seluruh lingkungan, minggu depan ya," tutur dia.
Iyan pun mengimbau masyarakat agar lebih bertanggung jawab dengan kebersihan dan keamanan lingkungannya. Apalagi saat ini, kata dia, Pemerintah DKI Jakarta telah menggenjot program untuk menjaga kebersihan. "Selanjutnya kan kita tidak ingin menangkap, meski itu tipiring," tuturnya.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.