Dilaporkan DPRD ke KPK, Ahok: Kasihan, Kurang Sekolah

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 11:45 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKi keliru jika melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi soal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Sebab, Badan Pemeriksa Keuangan belum merampungkan audit investigasinya sebagai syarat KPK memproses kasus pembelian lahan seluas 3,6 hektare itu.

Bahkan, ucap Ahok, BPK malah meminta perpanjangan selama 20 hari untuk meneruskan auditnya yang sudah berjalan 60 hari. Menurut dia, penambahan waktu audit itu juga menyalahi aturan. "Masa mau diperpanjang. Kayaknya enggak ketemu nih kesalahannya," ujar Ahok di Pasar Taman Puring, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Oktober 2015.

Karena itu, Ahok merasa iba kepada DPRD yang mau melaporkannya ke KPK tanpa memiliki bukti kuat, yakni hasil investigasi BPK. "Aku kasihan sama kawan-kawan DPRD. Mereka kurang sekolah atau kurang baca. BPK saja belum selesai menginvestigasi terus kamu mau laporin. Apa yang mau kamu laporin. Berarti DPRD lebih hebat daripada BPK."

Selain itu, menurut dia, panitia khusus aset DPRD juga bukan mencari kesalahan dia dalam pembelian lahan Sumber Waras, melainkan untuk menjegal dia supaya gagal terpilih dalam pemilihan kepala daerah 2017. "Pansus ini terlalu politik," ucapnya. Indikasinya, kasus pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, yang juga ada dalam laporan BPK. "Kok, enggak ada pansusnya," katanya.

Begitu juga dengan kasus lain, seperti korupsi pengadaan uninterruptible power supply Rp 300 miliar dan pembelian alat scanner oleh Alex Usman, bekas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah, Jakarta Barat, pada 2014. "Sudah ada yang mau masuk penjara lagi. Ada enggak pansus? Kagak. Kok, DPRD enggak nyari tapibisa ada siluman muncul."

Menurut dia, pembelian Rumah Sakit Sumber Waras dari Yayasan Kesejahteraan Sumber Waras pada 2014. Soalnya, anggarannya tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS). "Kami tanda tangani bersama DPRD. Beda sama UPS yang tidak ada di KUA-PPAS," ujarnya.

Pansus aset DPRD Jakarta berencana melaporkan hasil temuannya, termasuk pembelian tanah Sumber Waras, ke KPK hari ini. Sebelumnya, mereka telah memberikan laporan temuannya itu ke BPK Jakarta. "Kami akan kasih ke semua aparat penegak hukum," tutur politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Soenirman.

Pembelian tanah Sumber Waras sebesar Rp 755 miliar pada 2014 dipersoalkan BPK. Menurut BPK, pembelian tanah itu telah merugikan pemerintah sekitar Rp 181 miliar karena dibeli dengan harga yang lebih tinggi dibanding ketika PT Ciputra Karya Utama berniat membelinya pada 2013.

Ahok menganggap BPK keliru. Menurut dia, harga tanah pada 2013 berbeda dengan 2014. "Sudah meningkat."

Adapun Ketua BPK Jakarta Efdinal yakin lembaganya telah benar dalam mengaudit pembelian Sumber Waras. "Kami profesional dan bertanggung jawab. Tak ada yang dikaitkan oleh auditor. Mati di lapangan pun mereka ikhlas," ucapnya.

ERWAN HERMAWAN


Artikel Menarik:
Mourinho Terseruduk Kambing Hitamnya Sendiri
Nasib Sial Mourinho Karena Dua Wanita Cantik?






Advertising
Advertising

Berita terkait

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

11 jam lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

15 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

17 jam lalu

Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?

Baca Selengkapnya

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

19 jam lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

21 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

22 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

1 hari lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

1 hari lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya