Bappeda DKI Kesulitan Relokasi Penghuni Bantaran Kali

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 09:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski keberadaannya sudah jelas-jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) No.6/1999 tentang tata ruang kota, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta mengaku tetap kesulitan merelokasi para penghuni bantaran kali di 13 sungai di Jakarta. “Kalau digusur begitu saja, nanti Pemerintah dicap tidak memprioritaskan rakyat miskin. Kalau dibiarkan, juga salah,” kata M. Yusuf Bachruddin, Kepala Sub Bidang Pemukiman Bapeda DKI Jakarta kepada Tempo News Room, Selasa (9/4) siang tadi. Yusuf, yang ditemui seusai diskusi bertemakan ‘Pemukiman di Bantaran Kali’ yang diadakan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bekerjasama dengan Ford Foundation dan Departemen Pemukiman dan Pra Sarana Wilayah (Depkimpraswil) di kantor LP3ES, Jl. S. Parman, Jakarta Barat, juga menjelaskan bahwa Perda tentang tata ruang kota tersebut sebenarnya sudah menjelaskan secara rinci pembagian wilayah dan peruntukannya. Perda itu, kata Yusuf sudah disosialisasikan sejak lama. Sehingga aneh kalau ada masyarakat yang mengaku tidak tahu bahwa lahan yang ditempatinya sebenarnya daerah terlarang untuk pemukiman. Tentang relokasi penghuni bantaran kali, menurut Yusuf, Bapeda DKI sudah mempersiapkan metode penanganan yang mengedepankan tiga aspek yakni sosial, ekonomi dan lingkungan. “Kami sangat menyadari bahwa mereka yang bermukim di bantaran kali memilih bertempat tinggal di sana, salah satunya karena kemudahan akses ekonomi,” ujarnya. Secara bertahap, Pemda DKI akan berupaya mencarikan lahan pengganti yang memiliki kemudahan yang sama dengan lahan yang ditinggalkan. “Masalahnya, lagi-lagi adalah dana,” jawab Yusuf pelan, ketika ditanya apa persoalan paling krusial yang menghambat pihaknya dalam melaksanakan program relokasi penghuni bantaran kali di Jakarta. Lahan pengganti yang memenuhi syarat, menurut Yusuf, umumnya ada di tengah kota sehingga harganya sangat mahal. Belum lagi, Pemda juga kesulitan mencarikan biaya ganti rugi untuk para penghuni bantaran kali, yang biasanya mematok harga sangat tinggi. “Mau tidak mau, kita carikan lahan pengganti di kawasan pinggir kota yang masih murah. Namun, akibatnya, banyak penghuni yang tidak mau menempati lahan itu. Padahal, rumah susunnya sudah dibangun,” kata Yusuf memberi contoh. Berbagai kesulitan itu, membuat berbagai program relokasi yang dilaksanakan Bapeda DKI belum berhasil mencapai sasaran. “Tapi, kita berupaya terus. Apalagi, ini masalah krusial bagi pencegahan masalah banjir di Jakarta,” ungkap Yusuf sembari berharap masyarakat mau bekerjasama dengan pemerintah dalam program ini. (Wahyu Dhyatmika)

Berita terkait

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

1 menit lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

2 menit lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

2 menit lalu

Digadang Maju di Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Guyon Perlu Siapkan Mahar

Wali Kota Depok 2 periode Mohammad Idris dikabarkan bakal naik level untuk bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 serentak.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 menit lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

7 menit lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

16 menit lalu

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

Dua gol Hakan Calhanoglu mengantarkan Inter Milan meraih kemenangan atas Torino dengan skor 2-0 pada pekan ke-34 Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

20 menit lalu

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

Nonton bareng tidak hanya untuk pencinta bola. Netizen pun menyiapkan kegiatan nobar untuk nikmati episode terakhir Queen of Tears.

Baca Selengkapnya

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

21 menit lalu

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

25 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN kembali memetik kemenangan di ajang Proliga 2024. Mereka mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor 3-0.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

31 menit lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya