Pencabul Anak Ini Memilih Mati Ketimbang Dikebiri

Reporter

Editor

Bagja

Selasa, 3 November 2015 10:27 WIB

Maskur (34), pelaku pencabulan terhadap 15 anak di bawah umur. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Maskur tampak sumringah ketika Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise menjenguknya kemarin, seperti dimuat Koran Tempo edisi Selasa, 3 November 2015.

Senyum tersangka kasus pencabulan sebelas bocah di Pancoran, Jakarta Selatan, itu tak henti mengembang sejak berjalan dari lorong sel hingga masuk ke ruang kerja Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Ini adalah pengalaman pertama dia berjumpa dengan seorang menteri.

Mengenakan seragam tahanan berkelir oranye, lelaki 34 tahun itu berbincang santai dengan Menteri Yohana. “Semasa kecil, apakah kamu pernah mendapat kekerasan dari orang tua?” tanya Yohana, kemarin. Pria yang rambut gondrongnya dibabat habis polisi ini bertutur, “Orang tua saya sayang sekali sama saya.”

Dia kemudian bercerita panjang-lebar mengenai keluarganya. Maskur adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya meninggal pada 2008 karena stroke. Sedangkan ibunya sudah pikun dan kini dirawat oleh kakak sulungnya. Maskur berujar kedua orang tuanya adalah orang yang taat beribadah. Lelaki ini merasa bersalah kepada mereka karena sering menyakiti.


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK

Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter


Mendengar penjelasan itu, Menteri Yohana kemudian menanyakan ketertarikan Maskur terhadap anak-anak. Yohana juga bertanya, apakah Maskur pernah punya hubungan khusus dengan lawan jenis. “Saya punya pacar, namanya Mbak Nunung,” kata Maskur, yakin. “Saya lelaki tulen.”


<!--more-->

“Tapi kamu suka anak-anak dan sampai berbuat seperti itu (menyodomi)?” ucap Yohana dengan nada tinggi.

Maskur menunduk. Dia mengatakan sangat ingin punya anak, tapi belum ada satu pun wanita yang bersedia dinikahi, dan tak punya duit juga. Alasan itu pula yang membuat Maskur kerap menonton video porno dan lebih sering bermain dengan anak laki-laki untuk diajak memancing atau bermain layang-layang. Di situ hasrat seksualnya muncul. Maskur pun menyesal.

Yohana tampak tenang mendengar alasan itu. Tapi, dengan sorot matanya yang tajam, Yohana berucap, “Maskur, kamu orang pertama yang saya daftarkan untuk dikebiri.”

Maskur spontan menjawab, “Enggak mau, Bu. Lebih baik saya ditembak mati ketimbang dikebiri.” Yohana mengabaikan ucapan itu. Bu Menteri berdiri dan meninggalkan Maskur yang kebingungan.

Di luar ruangan Kepala Polres, Yohana mengatakan apa yang sudah dilakukan Maskur benar-benar kelewat batas. Yohana mengaku serius mengusulkan lelaki itu sebagai calon pertama hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. “Saya sedang mengajukan rancangan undang-undang hukuman pengebirian,” kata Yohana.

Rancangan undang-undang itu kini tengah digodok oleh kementeriannya bersama dengan Kementerian Sosial.

AVIT HIDAYAT


Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK

Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

15 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

45 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

52 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

29 Februari 2024

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

Seorang guru SD di Cianjur ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Orang tua menyebut korbannya bisa mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

29 Februari 2024

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu

Baca Selengkapnya

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

29 Februari 2024

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

Seorang istri pasien di sebuah rumah sakit di Palembang diduga mengalami kekerasan seksual oleh dokter yang memeriksa suaminya.

Baca Selengkapnya

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

23 Februari 2024

Guru Agama di SMPN Bogor Diduga Cabuli Siswinya di Ruang BP

EM, guru agama, diduga memperkosa AS, siswinya, terjadi saat jam pelajaran berlangsung.

Baca Selengkapnya

Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

23 Februari 2024

Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

Para Dadu alias Mapaga, 55 tahun, terpidana pencabulan anak Sabu Raijua ditangkap oleh Kejaksaan Tinggi NTT.

Baca Selengkapnya

Siswi SMP Dicabuli Kakak Pembina Pramuka Saat Kamping di Bekasi

9 Februari 2024

Siswi SMP Dicabuli Kakak Pembina Pramuka Saat Kamping di Bekasi

Siswi SMP berinisial A diduga jadi korban pencabulan oleh kakak pembina pramuka, KA, di sebuah vila, Jatiasih, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya