Petugas kebersihan menggunakan alat berat memindahkan sampah yang telah menumpuk di lokasi Tempat Pembuangan Sampah sementara di kawasan Kalibata, Jakarta, 4 November 2015. Penghadangan truk Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Cileungsi, Bogor dilakukan oleh sekelompok massa. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk membahas pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang yang belakangan ini kisruh.
"Mungkin Rabu atau Kamis ketemu. Saya sudah hubungi. Wali Kota Bekasi juga sudah hubungi," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Senin, 9 November 2015.
"Saya sudah minta Pasar Jaya. Mereka harus bangun pengolahan sendiri di pasar. Sedang kami cari lokasi pasar yang bisa untuk dibangun selain lahan yang sudah ada," ucapnya.
Selain itu, ujar Ahok, dia menugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta membangun tempat pengolahan sampah di Jakarta.
Menurut dia, kalau sampah bisa diolah habis di Jakarta, ini akan menghemat uang lebih banyak, terutama dari biaya transportasi.
Ahok juga menugaskan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjajaki tawaran kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Bogor. "Yang di Bogor tambahan aja, bukan solusi jangka panjang," tuturnya.
Sejumlah langkah itu dilakukan terkait dengan niat Ahok memutus kontrak Pemprov dengan PT Godang Tua Jaya yang selama ini menjadi pengelola TPST Bantargebang.
Pemprov DKI Jakarta pun tak lagi mengalokasikan dana pengelolaan sampah (tipping fee) tahun 2016 karena rencana tersebut. Ahok berencana membangun tempat-tempat pengolahan sampah di Jakarta.