Tiga Sebab Seniman Menolak Pengelolaan TIM Dialihkan ke UPT

Reporter

Rabu, 11 November 2015 07:20 WIB

Para seniman melakukan unjuk rasa `Ngaben Kebudayaan` untuk menolak penyerahan Taman Ismail Marzuki kepada Unit Pengelola Teknis bentukan Pemprov DKI, Cikini, Jakarta, 6 November 2015. TEMPO/LUHUR TRI PAMBUDI

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Radhar Panca Dahana, perwakilan Masyarakat Seniman Jakarta (MSJ), menolak tegas rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalihkan tanggung jawab administratif ke tangan Unit Pengelola Teknis (UPT) karena pelbagai alasan. "Pertama, UPT diisi oleh pegawai negeri yang tidak punya latar belakang kesenian dan kebudayaan," kata Radhar saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa malam, 10 November 2015.

Kedua, Radhar melanjutkan, aktivitas kesenian akan banyak diawasi dan dikenakan pajak mulai dari perizinan, pemasangan poster, hingga pementasan. Selain itu, pengurus UPT akan mendapatkan aturan jam kerja sampai pukul 16.00, sedangkan kegiatan seniman banyak diadakan pada malam hari. "Karena itu, seniman ingin TIM tetap dikelola BP-PKJ (Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta). Seniman akan terus menggelar aksi sampai pengalihan tanggung jawab administratif TIM dari BP-PKJ ke UPT dibatalkan," kata Radhar.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana akan mengalihkan pengelolaan TIM dari BP-PKJ ke tangan UPT. Alasannya, Ahok--panggilan Basuki--mengklaim selama ini seniman menerima 'jatah' dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Padahal, kata Ahok, aturan Menteri Dalam Negeri tidak memungkinkan pihaknya memberi subsidi bagi TIM selama tiga tahun berturut-turut sehingga dia berinisiatif membentuk UPT.

Menurut Radhar, Ahok tidak mengerti permasalahan kesenian dan kebudayaan. Karena itu, Radhar berharap Ahok dengan rendah hati mau menemui seniman untuk berdialog.

“Karena keliru, Ahok berarti tidak mengerti kebudayaan. Ahok itu ngertinya sampah, Kali Ciliwung, dan kemacetan. Dulu pun Ahok tidak mengerti itu, tapi dia mau belajar sampai ngelotok. Tapi kenapa sekarang dia tidak mau belajar soal kebudayaan?” tanya Radhar kepada Ahok.

LUHUR TRI PAMBUDI

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

16 jam lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

50 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya