TEMPO.CO, Bogor - Banjir yang melanda Kabupaten Bogor kembali merenggut korban. Muhammad Akmalrino, 17 tahun, pemuda asal Perumahan Griya Yasalestari RT 07 RW 20, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, tewas kesetrum karena rumahnya terendam banjir.
"Saat ditemukan, posisi korban sedang memegang alat elektronik berupa speaker aktif yang masih tersambung pada listrk," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Budi Aksomo, Sabtu, 14 November 2015.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 13 November 2015, malam. Saat itu banjir melanda perumahan tempat tinggal korban. Korban pertama kali ditemukan keluarganya sekitar pukul 19.30 WIB. Namun korban tidak bisa segera dievakuasi karena kondisi perumahan dilanda banjir. "Jenazah korban baru dapat dievakuasi dari dapur oleh petugas BPBD menggunakan perahu karet," kata Budi. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ia telah meninggal ketika sampai di rumah sakit.
Banjir tadi malam juga mengakibatkan puluhan warga di sekitar rumah korban terpaksa mengungsi. "Ada sekitar 35 rumah di lokasi tersebut yang terendam banjir dengan ketinggian air 50-150 sentimeter," ujarnya.
Menurut Budi, banjir yang melanda Perumahan Griya Yasa Lestari di Bojonggede itu akibat luapan dua sungai yang melintas di perumahan tersebut, yakni Sungai Cibereum dan Kali Baru. Selain curah hujan yang mengakibatkan volume air tinggi, kondisi diperparah oleh banyaknya sampah. "Aliran sungai meluap karena tersumbat sampah," tuturnya.
