Ahok: BPK Salahkan Kami Soal Kebijakan Umum APBD

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 November 2015 20:59 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meresmikan pengoperasian Gedung D Rumah Sakit Umum Daerah Koja, 10 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempertanyakan pernyataan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru menyebutkan adanya kesalahan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta saat dirinya menjabat sebagai gubernur.

"Saya buka dikit deh, BPK menyalahkan kami, 'kenapa KUA-PPAS Anda tanpa angka?' Gue juga baru tahu dari Mendagri bahwa kami salah. Justru gue tanya sama lu, kenapa waktu gue belum jadi gubernur enggak pernah mempermasalahkan?" ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 24 November 2015.

Menurut Ahok, apabila penyusunan KUA-PPAS oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpinnya salah, KUA-PPAS yang ada di tahun-tahun sebelumnya juga seharusnya salah karena ia mengikuti cara penyusunan KUA-PPAS yang telah ada sejak dulu. "Kenapa dulu Mendagri enggak pernah mempermasalahkan APBD DKI yang salah total cara nyusunnya? Jawab saya dong. Dia malah senyum-senyum lagi," tutur Ahok.

Selain mempermasalahkan sistem administrasi keuangan yang salah, menurut Ahok, BPK juga mempertanyakan pembayaran pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta. "Kenapa Sekda yang ngurus pembayarannya semua? Ya mana gue tahu, itu urusan Sekda. Kalau Sekda salah, berarti Sekda yang dulu-dulu salah dong," ujar Ahok.

Ahok pun menyebutkan pemeriksaan pertama yang dilakukan oleh BPK DKI Jakarta tendensius karena pada pemeriksaan tersebut, pemerintah DKI Jakarta dianggap merugikan negara karena telah membeli lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang tidak sesuai dengan harga NJOP.

"Suruh orang balikin. Gimana mau balikin? BPK ngerti enggak sih cara beli tanah? Dibalikin enggak bisa dong, bayar pajak notarisnya siapa? Mesti minta izin DPRD juga. Kalau kami jual lagi, lebih mahal enggak? Kalau kami jual harga sama kayak dulu, kerugian negara enggak? Namanya memang tendensius, lalu kasih juga buah simalakama," tutur Ahok.

Ahok menyatakan, apabila BPK benar-benar ingin mencari kebenaran dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, BPK harus berani membuka video pemeriksaannya kepada masyarakat. "Saya bilang ke BPK, kalau mau bersihkan diri, mau jadi jagoan, buka aja rekamannya, pasti top kamu," ujar Ahok.

Kemarin Ahok diperiksa oleh BPK sehubungan dengan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Menurut BPK DKI Jakarta, pemerintah DKI Jakarta telah merugikan negara sebesar Rp 181 miliar dengan membeli lahan tersebut. Dalam pemeriksaan tersebut, Ahok diperiksa oleh 12 petugas BPK selama kurang lebih 9 jam.



ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya