Kisruh Sampah, Jakarta-Bekasi Ubah Perjanjian

Reporter

Rabu, 25 November 2015 23:03 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan keterangan terkait pertemuan di Balaikota, Jakarta, 25 November 2015. Pertemuan tersebut membicarakan perjanjian antara pemerintah DKI dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait pembuangan sampah warga Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta dan Kota Bekasi bersepakat mengubah perjanjian kerja sama tentang peningkatan pemanfaatan lahan tempat pembuangan akhir sampah menjadi tempat pengolahan sampat terpadu di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. "Selama addendum (penambahan) itu baik, tidak masalah," kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu 25 November 2015.


Soalnya, kata Ahok, selama ini pengolahan sampah Jakarta di Bantargebang tidak memenuhi standar karena pengelola: PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia, tak mampu mengolahnya. Karena tak memenuhi standar itu Bekasi dan Jakarta dirugikan. "Makanya kami kerja sama, warga Jakarta dan Bekasi saling membutuhkan. Bekasi juga ini sejahtera," ucapnya.


Lagi pula, Ahok berujar kembali, pendapatan pemerintah Jakarta terutama dari sektor pajak sebagian diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Bekasi. Sekitar 20 persen pajak penghasilan perusahaan yang beroperasi di Bekasi masuk ke kas Jakarta. "Saya kata pertama kali, bahwa wilayah Jakarta itu termasuk Depok, Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Jadi Bekasi tanggung jawab saya juga."


Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan ada empat poin yang akan diubah dalam perjanjian yang terakhir kali diubah pada 2013 itu. Sayangnya ia tak mau menyebut detail perjanjian yang diubah itu. "Soal rute, jam operasional, dan kewajiban Jakarta yang belum selesai," ucap politikus Partai Golkar.


Selain soal sampah Jakarta di Bantargebang, pemerintah Jakarta juga berencana menghibahkan sekitar 50 persen truk yang dimilikinya ke Bekasi. Soalnya, kata Rahmat, Jakarta baru membeli sekitar 900 truk sampah yang baru. "Truk yang lama mau kami rekondisi," katanya.


Advertising
Advertising

Rahmat juga meminta dana kemitraan sekitar Rp 1 triliun kepada Ahok. Namun ia berharap pemerintah Jakarta mengucurkannya lebih dari jumlah itu. "Kalau dapat Rp 2 triliun, alhamdulillah," ujar dia. Dana sebesar itu ia akan gunakan untuk pembangunan di Bekasi.


ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya