Pelatihan Kreativitas Guru Jakarta Minim, Cuma untuk UN Saja

Reporter

Kamis, 26 November 2015 08:56 WIB

Peserta peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 24 November 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti mengkritik kebijakan Dinas Pendidikan Jakarta yang dianggap lebih banyak mementingkan pembangunan fisik sekolah dan penunjangnya, ketimbang pelatihan guru.

Selama dua tahun terakhir, kata Retno, guru-guru hanya dilatih terkait dengan Kurikulum 2013, dan didorong menuntaskan mata pelajaran yang disertakan dalam ujian nasional (UN).

"Padahal seharusnya ada pelatihan peningkatan kualitas guru secara terencana, sesuai kasus dan pemetaan kemampuan dia di mana," kata Retno, saat dihubungi, Rabu, 25 November 2015.

Menurut Retno, Dinas seharusnya menggelar bimbingan teknik, kreativitas mengajar, pengisian pedagogi, dan pencegahan kekerasan agar bisa menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman di sekolah.

Dinas bisa meminta pelatihan dari pakar atau praktisi sesuai bidangnya masing-masing. Mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Jakarta ini mengatakan kebanyakan pembicara pelatihan yang diadakan Dinas diisi sendiri oleh tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), bukan pakarnya.

Sedangkan pelatihan informasi dan teknologi kebanyakan digelar swasta, bukan dari Dinas Pendidikan. "Harusnya guru di Jakarta dididik lebih canggih dari para profesional. Misalnya mengundang politisi dan hakim untuk pelajaran kewarganegaraan, atau dosen untuk pelajaran lain," kata Retno.

Soal kekerasan, Retno melihat pentingnya pelatihan pencegahan kekerasan diberikan kepada guru dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Dengan pelatihan ini, guru dan kepala sekolah memiliki persepsi yang sama soal bentuk-bentuk kekerasan yang tak hanya terjadi dalam bentuk fisik, tetapi bisa verbal.

"Keterampilan ini dibutuhkan agar budaya kekerasan tak berkembang," ucapnya. "Bagaimana kita menciptakan zona aman di sekolah kalau tak ada pendidikannya sama sekali?"

Pada Jumat, 18 September 2015, siswa kelas II SD 07 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Anggrah Ardiansyah, meninggal setelah terluka di kepala karena ditendang temannya. Perkelahian tersebut bermula karena saling ejek. Guru pun kecolongan atas peristiwa ini karena luput dari perhatian guru.

Saat itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman justru meminta orang tua memberikan pengawasan yang lebih ketat kepada anak-anak. "Tidak hanya sekolah yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter anak yang positif," katanya.

Pada Kamis, 19 November 2015, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga dimarahi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama karena Ahok, panggilan Basuki, menemukan rancangan anggaran honor tenaga ahli programmer dengan honor hingga Rp 12 juta. Ahok juga menunda sejumlah rehabilitasi sekolah karena anggaran Dinas Pendidikan yang dinilainya tak wajar.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

2 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

21 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

25 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

32 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

45 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

55 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

55 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

55 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya