Audit Dana Siluman Rp 1,8 T, Mengapa Ahok Pakai Anak Magang?

Reporter

Sabtu, 28 November 2015 15:20 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk menyelidiki "anggaran siluman" sebesar Rp 1,8 triliun dalam Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016, akan mengandalkan anak-anak magangnya yang berprofesi sebagai auditor.

"Kami kerja sama erat dengan Pak Ketua (DPRD) untuk mengandalkan auditor luar. Kalau aku mengandalkan anak magang. Anak-anak magang tuh kebanyakan anak pinter semua, S2, yang udah biasa audit. Beberapa anak magang saya kan auditor. Nah, kami mulai temukan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, saat ditemui di Balai Kota pada Sabtu, 27 November 2015.

Kemarin, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan bahwa dirinya juga tengah memeriksa KUA-PPAS 2016 dengan menggunakan jasa auditor independen. Dari hasil audit, ada beberapa SKPD yang mencoba memasukkan anggaran tanpa mencantumkan nama kegiatan yang biasa disebut nomenklatur. Besaran anggaran tanpa nomenklatur yang ditemukan oleh auditor yang dia sewa berjumlah Rp 1,88 triliun.

Menurut Prasetyo, anggaran tanpa nomenklatur terbesar ada pada Dinas Pendidikan. Dari total anggaran Dinas Pendidikan sebesar Rp 1,58 triliun, hanya Rp 194 miliar yang memiliki nama kegiatan. Selebihnya, sekitar Rp 1,39 triliun, tidak ada nomenklaturnya.

Ada pula anggaran-anggaran lain yang disusun tanpa nomenklatur, seperti anggaran Unit Penyelenggaran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah sebesar Rp 400 miliar, anggaran Dinas Perhubungan dan Transportasi sebesar Rp 68,59 miliar, anggaran Badan Promosi dan Penanaman Modal sebesar Rp 5,71 miliar, anggaran-anggaran "siluman" lainnya yang ditemukan dalam KUA-PPAS 2016.

Ahok mengakui, adanya "anggaran siluman" sebesar Rp 1,88 triliun yang ditemukan oleh Prasetyo, tidak lepas dari banyaknya pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masih berniat untuk "memainkan" anggaran. Ahok mengungkapkan, penggelembungan anggaran sudah menjadi budaya yang melekat di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sejak dulu.

Oleh karena itu, Ahok menginstruksikan anak buahnya untuk menerapkan konsep anggaran berbasis kinerja yang mana apabila ada dana keluar, dana tersebut harus memiliki fungsi yang jelas.

"Ini memang soal perlu apa enggak. Duit itu ikutin fungsi. Berbasis kinerja itu, anda bisa dipotong 90 persen lho. Tapi (dinas) yang lain bisa naik 500 persen. Tergantung prioritas," ujar Ahok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Baca juga:
Ah, Rahasia Awet Muda Sandra Dewi di Tangan Si Berondong Ini
Kerlip Lampu Hijau di Bulan, Tanda Ada Kehidupan UFO?


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

13 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

29 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya