Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan keterangan terkait pertemuan di Balaikota, Jakarta, 25 November 2015. Pertemuan tersebut membicarakan perjanjian antara pemerintah DKI dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait pembuangan sampah warga Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana menggandeng pegawai negeri sipil (PNS) untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
"Kalau bisa ketemu PNS yang bagus, ya kita promosikan," kata dia di Balai Kota, Kamis, 3 Desember 2015. Ahok mengatakan ingin mematahkan stigma masyarakat tentang PNS yang selalu dinilai malas dan korup. "PNS kita terima 2010 pintar dan bagus-bagus kerja keras semua."
Ahok ingin membuktikan masih banyak PNS bagus yang bisa memotori birokrasi. "Waktu saya masuk sama Pak Jokowi, itu mematahkan stigma. Gubernur blusukan kok, jemur setengah mati. Makanya Pak Jokowi jadi Presiden," kata Ahok.
Demi melaksanakan hal tersebut, bahkan Ahok mengaku siap kalah dalam pilkada. "Saya enggak apa-apa kalah. Tapi stigma kalian bahwa pejabat malas politisi jelek itu salah. Gak semua," ujarnya.