TEMPO Interaktif, Tangerang:Jumlah pengangguran di Provinsi Banten tahun 2005 mencapai 700 ribu orang. Jumlah itu akan terus bertambah pada tahun 2006. Diprediksikan pertambahan penganggur mencapai 20 hingga 30 persen.Sekretaris Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Banten, Alwani Alfonso, mencatat saat ini dari sekitar 7.500 pabrik, 10 persnenya atau 75 perusahaankategori besar, sedang dan kecil sudah tutup.Tutupnya pabrik itu karena berbagai faktor diantaranyapemicunya adalah kenaikan bahan bakar minyak (BBM), lesunya order yang diterima perusahaan, beban puncaklistrik yang dikenakan PLN pada pukul 18.00 sampaidengan pukul 20.00, Upah minum kota/kabupaten danupah sektoral. Serta kenaikan tarif dasar listrik(TDL).Menurut Alfonso jika pabrik tetap produksi ituhanya bisa bertahan dengan cara mengurangi jumlahkaryawan atau mengurangi jam kerja buruh. Misalnya,yang semula mempekerjakan selama 3 shift per harimenjadi dua shift saja.Dengan cara itu maka perusahaan akan tetap bertahan.Apalagi beban biaya produksi dan biaya upah bagiburuh terhitung sangat mahal. Apalagi jika upahsektoral diluar Upah minimum kota/Kabupaten (UMK) diberlakukan itu akan menambah beban perusahaan.Dicontohkan sebuah pabrik sepatu dengan 8.000 buruhsetiap harinya, maka upah sektoral buruh sepatuadalah lima persen dari UMK yang diterimanya Rp802.000, atau naik 40 ribu. Maka perusahaan sepatuitu harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 400 juta perbulan, hanya untuk upah sektoral. "Biaya itu belum soal makan, premi hadir, kesehatan transportasi,"kata AlfonsoJika pabrik sepatu menghidupkan 10 line mesin, setiap hari minimal memproduksi 14 ribu pasang sepatu dengan 8.000 buruh, dengan hitungan 1.400 pasang sepatu pertujuh jam untuk satu line. Biaya produksi yang akandikeluarkan dengan hitungan sepasang sepatu olahragaRp 120 ribu (U$ 12) dengan kurs Rp 10.000, makapengeluarannya adalah Rp 1,168 miliar per bulan. Dengan beban seperti itulah, Apindo ProvinsiBanten berinisiatif mengajukan usulan ke Apindo Pusatbahwa kenaikan TDL yang paling tepat pada tahun 2007atau 2008, dengan asumsi pada tahun itu keadaanekonomi sudah mulai stabil, dan rentetan berbagaikenaikan tidak terlalu dekat jaraknya, sehingga tidak membebani perusahaan yang imbasnya kemasyarakat luas. Ayu Cipta