Puluhan truk peti kemas antre di gerbang Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, 28 Juli 2015. Kegiatan distribusi barang dan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok lumpuh akibat aksi mogok nasional pekerja JICT. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan panjang di Tanjung Priok ditengarai terjadi karena penyempitan jalan. Menurut Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M. Hasani, saat ini semua aktivitas di pelabuhan masih normal.
"Kemacetan itu terjadi sejak hampir dua jam lalu di luar pelabuhan, bukan di dalam," ujar Bay saat dihubungi, Sabtu, 19 Desember 2015.
Penyempitan jalan, dari pantauan petugas pelabuhan, menurut Bay, terjadi di depan Bogasari Baking Center, Jalan Raya Cakung Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di area tersebut, jalan hanya tersedia dua jalur karena dua sisanya sedang dalam konstruksi.
Sementara, di jalan sekitar Terminal Peti Kemas Koja yang mengarah ke Bogasari, sudah beroperasi empat jalur. Karena penyempitan ini, laju kendaraan Koja-Cakung ataupun arah sebaliknya, padat merayap.
Kemacetan juga diperparah aktivitas pengiriman barang yang meningkat jelang libur panjang akhir tahun. Lonjakan truk mengangkut barang untuk diekspor dari depo penyimpanan di Cakung dan Marunda ke pelabuhan.
Namun, kata Bay, hari ini peningkatan aktivitas tersebut belum signifikan. Puncak lonjakan bakal terjadi baru pada pekan depan. "Menjelang Natal biasanya, kalau sekarang tidak terlalu banyak. Saya lupa angkanya," kata Bay.
Kepadatan truk dianggap tidak mengganggu aktivitas bongkar-muat. Saat ini kegiatan di pelabuhan barang Tanjung Priok beroperasi seperti biasa.
Sempat beredar rumor bahwa kemacetan terjadi lantaran kerusakan sistem komputer di terminal kontainer pelabuhan. Namun hal itu dibantah Direktur Utama PT Jakarta International Container Airport Dani Rusli.
"Saya sudah cek sistem internal kami tidak ada masalah," ujar Dani saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu, 19 Desember 2015.