Organda Jakarta Dukung Penertiban Angkutan Umum Bobrok  

Reporter

Rabu, 23 Desember 2015 15:01 WIB

Bus-bus Metromini yang terkena razia Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dikandangkan di Pul Rawa Buaya, Jakarta, 20 Desember 2015. Dishub DKI Jakarta telah mengandangkan 261 bus yang tidak laik jalan. ANTARA/M. Ali. Wafa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mendukung langkah penertiban angkutan umum yang tidak layak jalan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi. "Penertiban tersebut akan berdampak pada percepatan revitalisasi angkutan umum," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 23 Desember 2015.

Shafruhan menuturkan pemerintah DKI Jakarta telah menyetop operasi bus-bus Metro Mini yang bobrok atau tak layak jalan dan bermasalah. Menurut dia, dari beberapa tempat penampungan, pul kendaraan di Rawa Buaya, yang paling banyak menampung Metro Mini bermasalah.

"Metro Mini yang ditangkap itu kan pertama karena tidak ada kelengkapan surat, kedua karena supirnya tidak punya SIM, ketiga fisiknya sudah tidak layak jalan," katanya.

Dinas Perhubungan dan Transportasi kini tengah gencar merazia angkutan umum yang tak layak jalan ini. Operasi tersebut bertujuan demi keselamatan penumpang dan para pengendara serta pejalan kaki.

Berdasarkan pengamatan Tempo, banyak unit Metro Mini yang dikandangkan memang tidak memiliki alat pengukur kecepatan. Selain itu ada pula yang tidak memiliki kaca spion lengkap. Roda ban terlihat botak dan tipis. Total ada sekitar 192 unit Metro Mini dikandangkan di Rawa Buaya.

Selain Metro Mini, pul Rawa Buaya juga menampung angkutan umum dan kendaraan-kendaraan pribadi lain. Untuk angkutan umum ukuran kecil dan sedang total ada 467 unit.

Kepala Pul Rawa Buaya Rusbandi menuturkan prosedur untuk mengeluarkan kendaraan yang disita, pemilik kendaraan harus menyelesaikan permasalahannya terlebih dulu.

"KIR mati, izin usaha mati, yang rusak-rusak, betulin dulu, ikut sidang, baru minta surat ke Dinas Perhubungan buat pengurusan di sini," ucapnya.

Terkait dengan Metro Mini, Rusbandi berujar belum ada yang datang untuk mengambil kendaraannya. Selama ini mayoritas pengajuan dilakukan kendaraan-kendaraan pribadi. "Metro Mini gak ada sama sekali, kalau Kopaja masih suka ada yang datang," ucapnya.

ABDUL AZIS

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Diiming-imingi Gabung Transjakarta, Pemilik Bus Metromini Tertipu Rp 1 Miliar

2 September 2022

Diiming-imingi Gabung Transjakarta, Pemilik Bus Metromini Tertipu Rp 1 Miliar

Sejumlah pemilik bus Metromini disodorkan surat kontrak kerja kerja sama palsu dengan Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa Trisakti, Sopir Bus Ancam Tak Antar Jika ..

24 September 2019

Demonstrasi Mahasiswa Trisakti, Sopir Bus Ancam Tak Antar Jika ..

Pengusaha minibus mendapat berkah tersendiri dari demonstrasi mahasiswa ke DPR RI.

Baca Selengkapnya