Jalur Alternatif Puncak Macet Parah, Warga Kampung Mengeluh  

Reporter

Jumat, 25 Desember 2015 19:37 WIB

Puluhan ribu kendaraan yang didominasi mobil asal Jakarta terjebak macet di Jalur Puncak, Cisarua, Bogor, 24 Desember 2015. TEMPO/M SIDIK PERMANA

TEMPO.CO, Jakarta - Imbas penutupan arus lalu lintas dan pemberlakuan sistem satu arah (one way) yang dilakukan Kepolisian Resor Bogor, Jumat, 25 Desember 2015, dari pukul 14.00 WIB, mengakibatkan kemacetan parah di semua jalur alternatif menuju kawasan Puncak, Bogor, dikeluhkan warga lokal yang tinggal di kawasan Puncak.

Antrean panjang ratusan kendaraan terjebak macet akibat menghindari penutupan jalur dari arah Jakarta menuju Puncak karena polisi memprioritaskan untuk kendaraan yang akan turun dari Puncak menuju Jakarta, "Setiap polisi menutup jalur menuju Puncak, jalan-jalan kampung yang biasa digunakan warga pun jadi macet total, sehingga mengganggu aktivitas warga lokal Puncak," kata Encep Supriatna, 42 tahun, warga Cipayung, Kecamatan Megamendung, Bogor.

Encep mengatakan kemacetan parah di semua jalur alternatif menuju Puncak mulai dirasakan satu pekan terakhir. Terutama saat polisi memberlakukan penutupan jalur untuk semua kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak. "Banyak calo dan pungli yang mencari keuntungan sendiri mengarahkan pengendara yang terjebak sistem one way, melalui jalur alternatif," katanya.

Akibatnya, ratusan kendaraan asal Jakarta yang terjebak macet melewati jalur alternatif sehingga jalur warga macet parah, "Polisi selama ini hanya bisa melakukan penutupan arus Puncak, tapi tidak pernah menertibkan pungli penunjuk arah jalur alternatif," katanya.

Padahal bukan hanya membuat macet jalan perkampungan, tapi juga membahayakan masyarakat sekitar dan pengemudi. Karena jalur alternatif yang diarahkan itu sangat sempit dan minim rambu. "Yang paling parah banyak anak kecil yang sering main di jalan, sehingga rawan tertabrak," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa Lalu Lintas (Dikyasa) Kepolisian Resor Bogor Inspektur Dua Nurhidayat mengatakan kepolisian hingga saat ini hanya dapat menggunakan rekayasa one way untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas di jalur Puncak, "One way, masih tetap akan kami berlakukan, karena untuk penggunaan jalur alternatif sangat tidak dianjurkan," katanya.

Pasalnya, semua jalur alternatif menuju Puncak, kondisi jalannya masih sempit, tanjakan dan turunannya cukup tajam bahkan sangat minim rambu-rambu lalu lintas. "Ketika pengemudi yang baru melintas di jalur itu cukup membahayakan," katanya.

Beberapa jalur alternatif menuju Puncak tersebut, yakni Sentul Selatan-Cijayanti-Perumahan Bukit Pelangi-Pasir Angin-Megamendung. Jalur alterntif lain, yakni Ciawi-Jalan Bendungan-Jalan Megamendung-Tembus di Pasar Cisarua atau Taman Safari Indonesia.

M. SIDIK PERMANA

Berita terkait

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

12 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

12 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

34 hari lalu

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana,

Baca Selengkapnya

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

41 hari lalu

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

45 hari lalu

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

Barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan rumah tempat penyimpanan narkoba para pengedar sabu itu adalah 76,71 gram, satu unit HP dan timbangan

Baca Selengkapnya

Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

6 Maret 2024

Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Bogor. Apa kata KPU Kabupaten Bogor?

Baca Selengkapnya

7 Anggota KPPS Kabupaten Bogor Meninggal, 3 di Antaranya Usai Pencoblosan Pemilu 2024

17 Februari 2024

7 Anggota KPPS Kabupaten Bogor Meninggal, 3 di Antaranya Usai Pencoblosan Pemilu 2024

2 orang anggota KPPS yang meninggal pada Kamis dan Jumat kemarin berasal dari Desa Cilebut Timur, Sukaraja dan Kelurahan Pabuaran, Cibinong.

Baca Selengkapnya

Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

13 Februari 2024

Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

Kapolres Bogor minta maaf atas kasus salah tangkap terhadap pasangan suami istri penjual keripik yang sedang isi bensin di SPBU.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya