Kota Depok Masih Kekurangan Puskesmas

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 4 Januari 2016 11:57 WIB

Ilustrasi pelayanan Puskesmas. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Depok - Kota Depok hingga kini masih kekurangan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Hidayat Nuh mengatakan Depok masih kekurangan sembilan puskesmas jika mengacu pada target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok.

Di RPJMD 2012-2016, Depok menargetkan membangun sampai 50 puskesmas. Sekarang baru ada 35 puskesmas dan 11 di antaranya sudah menjadi UPT Puskesmas di setiap kecamatan. Ditambah, ada enam puskesmas pembantu.

Realisasi pembangunan puskesmas itu terhambat karena ada penolakan warga. Dua di antaranya adalah pembangunan Puskesmas Cilodong dan Harjamukti. Hidayat Nuh mengatakan Puskesmas Cilodong sebelumnya berada di dalam lingkungan Kostrad Cilodong. Namun tahun ini masa pinjamannya sudah habis.

Pemerintah berencana memindahkan bangunan Puskesmas Cilodong ke lahan milik perumahan Grand Depok City, yang sudah diserahkan ke Pemerintah Kota Depok. "Pembangunannya sudah dimulai, tapi warga menolaknya. Bangunan sudah 40 persen terbangun," kata Hidayat, Senin, 4 Januari 2016.

Lelang pembangunan Puskesmas Cilodong sudah dilakukan dengan pagu Rp 1,9 miliar. Izin pemanfaatan ruang telah diurus sejak September 2015. Malahan, kata dia, saat pemerintah melakukan sosialisasi ke warga di Sektor Melati GDC, mereka sudah setuju. "Buktinya, tanda tangan warga," ujarnya.

Masyarakat menolak pembangunan Puskesmas Cilodong di Sektor Melati karena belum dibuatkan fasilitas posyandu dan lapangan futsal. "Akhirnya pekerjaan dihentikan. Padahal Desember seharusnya sudah selesai," ujarnya.

Sebelumnya warga menyatakan setuju jika pemerintah ikut membangun lapangan futsal dan posyandu di wilayah itu. Namun Hidayat Nuh mengatakan kewenangan pembangunan futsal bukan di tangan mereka.

Selain pembangunan Puskesmas Cilodong, tahun ini pembangunan Puskesmas Harjamukti senilai Rp 1,8 miliar juga dihentikan. Soalnya, ada satu warga yang menolak pembangunan puskesmas tersebut. "Sebenarnya kedua puskesmas itu sudah ada. Hanya saja dipindahkan karena tempat sebelumnya hanya pinjaman di tanah milik orang lain," ujarnya.

Ketua RT4 RW5, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Endang Haryanti, mengatakan warga tidak menolak pembangunan Puskesmas Cilodong di Sektor Melati RT1 RW5. Hanya saja, menurut dia, pembangunan puskesmas tersebut tidak ada sosialisasinya, dan legalitasnya belum jelas.

"Kami merasa tidak pernah ada sosialisasi. Kepada siapa pemerintah melakukan sosialisasi pembangunan itu," ujarnya.

Warga pernah dipanggil pada 25 September 2015, secara mendadak. Walhasil, yang datang pada pertemuan tersebut bukanlah warga yang diundang. Menurut dia, hanya sekitar lima warga yang datang pada pertemuan tersebut dan bukan bentuk persetujuan warga. "Kami ada lima RT di RW 5, menolak pembangunan itu," ujarnya.

Penolakan warga bukan karena permintaan kompensasi atas pembangunan puskesmas. Warga, kata dia, tidak meminta lapangan futsal dan perbaikan jalan. Hanya saja warga ingin meminta legalitas dan perizinan dalam pembangunan puskesmas tersebut.

Soalnya, menurut dia, dampak dari pembangunan tersebut bisa terkena warga sekitar. "Kami ingin lihat amdal, izin pemanfaatan ruang, dan IMB-nya," ujarnya. Bahkan, bangunan tersebut belum ada izin mendirikan bangunan.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

3 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

3 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

16 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

50 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

51 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya