Anggaran Belum Cair, One Way di Istana Bogor Molor Lagi  

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 04:59 WIB

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Walikota Bogor menilai masalah kemacetan merupakan salah satu agenda penting yang akan terus dibenahi, untuk itu perlu ketegasan dan koordinasi bagi petugas dalam mengatur lalu lintas agar memudahkan masyarakat. Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah Kota Bogor memberlakukan kebijakan sistem satu arah atau one way di seputaran Kebun Raya Bogor kembali molor. Rencana awal kebijakan itu diterapkan pada Oktober 2015 yang kemudian ditunda sampai akhir Desember 2015.

Kini kebijakan untuk mengurangi kemacetan dan beban kendaraan di sekitar Balai Kota Bogor dan Istana Bogor kembali molor. "Konsepnya sudah matang. Namun kali ini harus mengetahui respons dari warga, terutama pengemudi angkot. Salah satunya dengan cara uji coba kebijakan itu," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Menurut dia, Pemkot Bogor, dalam hal ini DLLAJ, diperkirakan baru akan melakukan uji coba sistem satu arah paling cepat akhir Februari dan paling lambat Maret 2016. "Paling lambat Maret kita akan uji coba, dan selanjutnya sosialisasi, " katanya.

Dia mengatakan diundurnya kembali kebijakan tersebut karena hingga saat ini semua angkot di Kota Bogor belum sepenuhnya mendaftarkan diri menjadi badan hukum. "Jika semua sudah berbadan hukum, kami akan mudah mengatur dan mengawasinya. Salah satunya dapat memberlakukan sistem satu arah ini," katanya.

Kendala lain yang dihadapi, yakni DLLAJ belum bisa melakukan pembuatan dan pemasangan rambu lalu lintas dan infrastruktur penunjang untuk pemberlakuannya karena terbentur anggaran yang belum bisa dicairkan.

"Untuk pembuatan rambu dan infrastruktur penunjang ini menggunakan anggaran 2015 perubahan, dan baru bisa turun akhir Januari 2016 mendatang," katanya.

Dia mengatakan, secara konsep, pemberlakuan sistem satu arah merupakan solusi mengantisipasi kemacetan di seputaran KRB, terutama di depan Istana Bogor.

Sebab, beban kendaraan di tiga ruas jalan seputarannya akan berkurang. "Dengan satu arah dapat mengurangi jumlah kendaraan jika dibandingkan dengan ruas jalan yang dua arah," katanya.

Usmar menambahkan, dalam pelaksanaannya, semua kendaraan yang melintas Jalan Ir Djuanda, Jalan Jalakharupat, dan Jalan Otista, akan one way searah jarum jam. "Jadi semua kendaraan dari arah Jalan Kapten Muslihat atau arah Stasiun Bogor, Jalan Jenderal Sudirman, atau Air Mancur, jika ingin ke Empang atau Terminal Baranangsiang, tidak bisa lagi belok kanan, tapi harus belok kiri ikut mengelilingi KRB terlebih dulu," ujarnya.

Rohadi, salah seorang pengemudi angkot 02 jurusan Sukasari-Terminal Bubulak, mengaku menolak kebijakan tersebut karena hanya memindahkan titik kemacetan saja, “Yang jelas kami tidak akan setuju karena hanya memindahkan kemacetan saja, ditambah lagi rute yang akan dilintasi akan lebih jauh sehingga akan menambah biaya operasional bensin," katanya.

Hal senada diungkapkan Fitriani, karyawati bank swasta yang berkantor di Jalan Juanda. Menurut dia, pemberlakuan tersebut bisa berakibat banyaknya masyarakat yang lebih memilih melawan arus karena jika memutar akan lebih jauh. "Pasti akan banyak pengemudi sepeda motor yang memilih melanggar lalu lintas dan melawan arus," katanya.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Jokowi dan Menlu Singapura Bahas Rencana Lawatan PM Lee ke Indonesia

1 hari lalu

Jokowi dan Menlu Singapura Bahas Rencana Lawatan PM Lee ke Indonesia

Kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong untuk bertemu Presiden Jokowi diagendakan digelar pada Senin, 29 April 2024, di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

8 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

23 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

33 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

33 hari lalu

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

38 hari lalu

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, mengaku mendapat pesan dari Jokowi soal rencananya untuk maju di Pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

41 hari lalu

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

46 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Gratis di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

24 Februari 2024

10 Tempat Wisata Gratis di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

Ada tempat wisata gratis di Bogor yang dapat menjadi pilihan liburan akhir pekan. Mulai dari Taman Sempur hingga Vihara Buddha Dharma & Pho Sat.

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

10 Februari 2024

Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

Co-Captain Timnas AMIN,Tom Lembong, mengatakan kabupaten termiskin di Indonesia justru berada di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya