Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Agus Himawan membenarkan dirinya termasuk ke dalam salah satu direksi yang mengundurkan diri.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebutkan memang ada beberapa anak buahnya di badan usaha milik Pemerintah Provinsi Jakarta itu yang mundur. “Iya benar saya mundur,” ujar Agus, saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Januari 2016.
Ketika ditanya perihal alasan pengunduran dirinya, apakah tertekan atau merasa gagal, Agus enggan menjawab. “Alasannya tanya Pak Gubernur saja,” kata dia. Agus mengungkapkan, dia akan resmi mundur dari jabatannya terhitung Senin, 11 Januari 2016.
Kamis, 7 Januari 2016, Ahok menyebut ada beberapa direksi PT Jakpro yang mundur karena merasa gagal menjalankan tugasnya. "Ada beberapa orang Jakpro mengundurkan diri karena merasa ada kegagalan," ujarnya saat ditemui di Gedung Balai Kota Jakarta.
Ahok mengaku belum tahu alasannya. Dia masih menunggu alasan para pejabat yang mundur tersebut. Dia juga enggan menyebut nama-nama petinggi Jakpro yang kabarnya mengundurkan diri tersebut. Ahok mengatakan juga akan memanggil langsung seluruh jajaran direksi Jakpro dalam waktu dekat.
Selain untuk membahas masalah internal Jakpro, pemanggilan direksi tersebut juga untuk membicarakan seputar persiapan pembangunan venue dan fasilitas pendukung Asian Games 2018. Seperti renovasi pembangunan velodrome yang tak kunjung rampung. "Saya nggak tahu nih mereka maunya seperti apa," ucapnya.
Ahok merasa kecewa karena kelambanan direksi dalam merealisasikan proyek yang dimintanya. Jakpro mendapat beberapa proyek pembangunan seperti Light Rapid Transit (LRT) Jakarta, kampung atlet, rumah susun, dan Intermediate Treatment Facilities (ITF) di Sunter.
Adapun pembangunan LRT juga ditunggu untuk digunakan pada Asian Games 2018. Adapun dua koridor yang disiapkan untuk Asian Games 2018 adalah Koridor I Bandara Soekarno Hatta-Kemayoran dan Koridor VII Kelapa Gading-Kebayoran Lama.
Ahok mengatakan seharusnya Jakpro tak mengalami kesulitan dalam pembangunan LRT, karena kajian studi trase telah dilakukan PT Pembangunan Jaya, badan usaha milik Jakarta, dan diserahkan kembali kepada Jakpro.