Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyampaikan kata sambutan dalam Pembukaan Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2015 di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta, 29 Mei 2015. JFK 2015 kali ini berlangsung selama 38 hari, mulai 29 Mei hingga 5 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berniat meningkatkan pengawasan di wilayah Ibu Kota. Salah satu upayanya dengan percepatan pemasangan 4.000 close circuit television atau CCTV.
Ahok mengatakan pemasangan CCTV masih terkendala masalah fiber optic. Sebab, pemilik jaringan fiber optic tidak bersedia memasang CCTV.
“Yang punya fiber optic ini mesti bijaksana juga gitu, lho. Jangan egois!” kata Ahok di Lapangan Silang Monas, Senin, 18 Januari 2016. Ia pun hendak memaksa warga yang memiliki jaringan fiber optic untuk dipasangi CCTV. “Kalau dia enggak mau, harus ada unsur paksa. Kan bukan buat kepentingan kita, kepentingan bersama.”
Pemasangan CCTV rencananya dimulai Januari tahun ini. Ahok menargetkan pemasangan 4.000 CCTV selesai pada Juni 2016. Menurut Ahok, CCTV penting keberadaannya untuk meningkatkan keamanan di wilayah Jakarta.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan sistem keamanan DKI Jakarta berada di posisi terendah se-Asia. Adapun indikatornya adalah kurangnya keamanan digital.