Khrisna Murti: Gaya Polisi Harus Seperti dalam Film-film

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 25 Januari 2016 17:43 WIB

Direktur Resesrse Kriminal Umum, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, saat menjelaskan tentang pemeriksaan Jessica. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti belakangan populer. Namanya mencorong lantaran berhasil mengungkap sejumlah kasus yang menyita perhatian publik. Sejak 13 Mei 2015, ia resmi menjabat Ditreskrimum menggantikan Komisaris Besar Heru Pranoto.

Krishna mengisahkan saat berusia muda tidak terpikirkan untuk menjadi anggota Polri yang melekat dengan seragam serba cokelat itu. "Rata-rata tidak tahu polisi maunya jadi reserse. Akan tetapi, kalau anak polisi, ingin menjadi lalu lintas, kalau saya kan tidak tahu polisi karena tidak mengerti," kata Krishna.

Setelah malang melintang menjadi bagian dari Polri, pria kelahiran 15 Januari 1970 itu ingin membawa perubahan positif terhadap wibawa, karakter, dan image anggota Polri. Krishna Murti menyatakan salah satu kebijakan perubahan itu ialah gaya polisi harus seperti dalam tayangan film.

Agar polisi bisa menjadi idola masyarakat, Krishna berpandangan anggota polisi harus berpakaian menarik. Misalnya, celana bermodel, karena polisi satu-satunya institusi yang setiap hari masuk media televisi. Krishna membandingkan Polri dengan instansi lain, seperti TNI atau pejabat pemerintah daerah (pemda), yang masuk pemberitaan media massa saat menggelar event saja.

Menurut perwira menengah kepolisian itu, saat ini, baik kamera televisi maupun media massa lain, merupakan branding bagi penampilan anggota Polri dalam mengamankan, mengungkap kasus, dan tugas mengatur lalu lintas.

Krishna menekankan juga aparat kepolisian tidak hanya mengandalkan penampilan, tapi juga harus ditunjang dengan kemampuan dalam mengungkap kasus. "Kalau pengungkapan bagus, penampilan tidak bagus, akan percuma. Jadi keduanya harus bagus," tutur lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu.

Salah satu branding untuk meningkatkan karisma anggota Polri ialah dengan mengenakan merchandise bertuliskan "Turn Back Crime" (TBC). Krishna memopulerkan branding TBC yang menempel pada kaus biru tua dengan tulisan kuning dan putih agar masyarakat mudah mengingat keberadaan anggota Polri ketika terjadi tindak pidana.

Ia menilai anggota Polda Metro Jaya tidak dapat dibandingkan dengan anggota Polri di Bandung, Medan, Makassar, atau kota besar di seluruh Indonesia. "Polda Metro Jaya sebanding dengan (polisi) New York, Tokyo, London, dan Beijing. Bahkan, Singapura dan Kuala Lumpur tidak sebanding," ucap Krishna.

Karena itu, anggota Polda Metro Jaya harus meniru gaya anggota di kota besar negara lain dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dan penampilan bagus. Bahkan Krishna mencetuskan moto "komandan keren itu sudah biasa, tapi anak buah lebih itu luar biasa" sehingga anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya harus berpenampilan menarik didukung kemampuan yang terbaik.

Beberapa kasus yang sudah diungkap oleh Khrisna dan timnya adalah kasus pembunuhan ibu-anak di Cakung dan kasus bom Alam Sutera. Namun janji Krishna soal kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia bernama Akseyna Ahad Dori belum terbayar. "Saya ingin ungkap kasus pertama pada 2016, yakni kasus Akseyna. Ini membuat saya semakin bersemangat dan sedang kencang-kencangnya menyelesaikan kasus ini," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Rabu, 6 Januari 2016.

ANTARA

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

18 Desember 2018

IPW: Pembakaran Polsek Ciracas Buntut Kecewa Masyarakat ke Polisi

Indonesian Police Wacth (IPW) memandang, tragedi pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas merupakan buntut kekecewaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya