Psikolog: Jessica Sehat Mental, Tak Ada Masalah Kejiwaan
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 3 Februari 2016 14:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar psikologi sosial dari Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, mengatakan Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, sehat secara mental. Sarlito yang menjadi saksi ahli psikologi untuk kasus ini menegaskan, Jessica tidak memiliki masalah kejiwaan.
"Kalau masalah kejiwaan, dia sehat walafiat," ujarnya saat ditemui di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Rabu, 3 Februari 2016.
Tapi, menurut Sarlito, kesehatan mental seseorang tidak bisa menjadi parameter kemungkinan seseorang dapat melakukan kejahatan atau tidak. "Orang-orang yang membunuh, teroris itu sehat semua, kok. Jadi bukan itu masalahnya," ucapnya.
Sarlito menuturkan dia diminta penyidik melakukan psikotes terhadap Jessica sebagai pendukung alat bukti yang sudah ada saat ini. Hasil psikotes nantinya akan dapat memberi gambaran kepribadian Jessica.
Menurut Sarlito, pemeriksaan psikologis dan tes itu sudah selesai dilakukan polisi. "Saya belum baca hasilnya. Ini untuk memperkuat apa yang diperlukan polisi," katanya.
Sarlito mengaku diminta memastikan kebenaran prosedur psikotes serta apakah alat bukti yang ada dapat dipertanggungjawabkan. "Tapi saya belum masuk ke substansi," ucapnya. Dia mengaku belum bertemu langsung dengan Jessica, sehingga tidak bisa berkomentar lebih mengenai kepribadiannya.
Jessica, teman minum kopi Mirna, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Mirna. Sebelumnya, Jessica berstatus saksi. Namun, setelah polisi melakukan ekspose dan gelar perkara, Jessica ditetapkan sebagai tersangka.
Mirna, 27 tahun, meninggal setelah meminum kopi ala Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Saat itu Mirna sedang bertemu dengan dua temannya, yakni Jessica dan Hani. Tak lama setelah meminum kopi, Mirna merasa mual hingga muntah-muntah.
Mirna juga mengalami kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Mirna akhirnya meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo setelah sebelumnya mendapatkan bantuan oksigen dari klinik di Grand Indonesia.
Dari hasil otopsi yang dilakukan Laboratorium Forensik Kepolisian RI, ditemukan kandungan zat sianida di dalam sampel cairan lambung Mirna. Zat serupa juga ditemukan di dalam kopi yang ia minum.
GHOIDA RAHMAH