Tarif Parkir di Stasiun Bekasi Naik, Pengguna KRL Meradang

Reporter

Minggu, 14 Februari 2016 19:34 WIB

Seorang petugas memberi petunjuk cara penggunaan tiket pada penumpang KRL Commuter Line pada uji coba penerapan tarif progresif di stasiun Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/6). ANTARA/Paramayuda

TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pengguna jasa parkir di Stasiun Bekasi mengeluhkan kenaikan tarif flat sebesar Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 7.000 menjadi Rp 8.000. Kenaikan sejak sejak Sabtu, pekan lalu tersebut dianggap memberatkan para pengguna jasa kereta rel listrik, Commuter Line.

"Tarif keretanya murah, tapi parkirnya mahal," kata pengguna KRL Commuter Line, Gana Buana, 25 tahun, Minggu 14 Februari 2016.

Dengan kenaikan tersebut, artinya ia harus menyiapkan uang sekitar Rp 160 ribu untuk biaya parkir dalam sebulan. Karena dianggap cukup mahal, warga Jatimulya ini beralih ke parkir ilegal di sekitar Stasiun Bekasi.

Menurut dia, tarif parkir ilegal di sekitar staiun jauh lebih murah, hanya mencapai Rp 4.000 flat. Dengan begitu, kata dia, ia hanya menyiapkan uang Rp 80 ribu untuk persiapan biaya parkir dalam sebulan. Lagi pula, kata dia, fasilitas parkir di dalam dan di luar tak ada bedanya. "Sama-sama enggak ada asuransi kehilangan," kata Gana.

Penumpang KRL lain, Annisa, 27 tahun, mengatakan tarif parkir di dalam stasiun tak sebanding dengan ongkos naik kereta. Ia mengaku tiket kereta menuju Stasiun Gondangdia hanya mencapai Rp 2.000, sedangkan tarif parkir jauh lebih mahal mencapai Rp 8.000. "Dulu parkir murah, tapi tiket kereta mahal," kata dia. "Sekarang terbalik, jadi sama saja dibanding dulu."

Kepala Officer Koordinator Bekasi pada PT. Reska Multi Usaha, Hamdani mengatakan, kebijakan tentang kenaikan tarif parkir dilandasi beberapa faktor. Salah satunya adalah kenaikan gaji pegawai. Adapun, upah minimum di Kota Bekasi kini mencapai Rp 3,3 juta, naik dari sebelumnya hanya mencapai Rp 2,9 juta. "Mau tidak mau pengelola harus menaikan tarif parkir," ujar dia.

Hamdani menjelaskan, kenaikan tarif parkir tersebut sudah disosialisasikan kepada pengguna jasa kereta dua hari sebelumnya. Sehingga, kenaikan tarif parkir tersebut tak menimbulkan gejolak.

Adapun derdasarkan data yang diperoleh, lahan parkir di stasiun mampu menampung kendaraan roda dua mencapai 1.200 unit.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan pengelola parkir tak diperkenankan menaikkan tarif tanpa ada koordinasi dengan pemerintah. Sebab, tarif parkir diatur dalam peraturan Wali Kota Bekasi nomor 30 tahun 2015. "Sudah kami tegur, karena tak ada tembusan kepada pemerintah," kata Yayan.

Dalam peraturan tersebut, kata dia, seluruh pengelola parkir di Kota Bekasi harus menerapkan tarif yang sama baik itu yang flat atau hitungan per jam, sehingga tak merugikan masyarakat. Karena itu, pengelola di stasiun harus kembali mempelajari peraturan tersebut. "Jangan asal menaikkan tarif," ujar Yayan.

ADI WARSONO

Berita terkait

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

3 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

3 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

13 hari lalu

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

"Kami melihat beberapa potensi anak-anak ikut naik KRL."

Baca Selengkapnya

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

14 hari lalu

KRL Anjlok di Dekat WTC Mangga Dua, KAI Commuter Line Masih Lakukan Evakuasi

Rangkaian kereta rel listrik atau KRL anjlok di lintas Stasiun Kampung Bandan-Rajawali tepanya di depan WTC Mangga Dua pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

15 hari lalu

KAI Commuter Prediksi Jumlah Pengguna KRL Yogya-Solo saat Libur Lebaran 2024 Lebih dari 63 Ribu Orang

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memperkirakan kenaikan jumlah pengguna Commuter Line mencapai puncaknya pada Sabtu, 12 April 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

16 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

21 hari lalu

KAI Tambah Perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kereta Arah Merak

PT KAI menambah perjalanan KRL ke Bandara Soekarno-Hatta dan kereta api arah Merak selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya