Karyawan Telkom Dirampok, Alasan Sopir Karang Cerita

Reporter

Senin, 15 Februari 2016 04:14 WIB

Bagus Budiwibowo, Manager Wireless Product (Wifi) PT Telkom yang meninggal usai dirampok di Metromini jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang pada Kamis (11/2). Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar perampokan di Metromini yang terjadi pada pegawai PT Telekomunikasi Indonesia, Bagus Budiwibowo diakui oleh sopir dan kernet angkutan umum itu sebagai rekayasa mereka. Sebelumnya, sopir dan kernet menyatakan, Bagus dirampok di Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang tersebut dan didorong jatuh ke jalan hingga mengalami luka di kepala.

Atas peristiwa yang terjadi pada Kamis, 11 Februari 2016 lalu ini, polisi baru memeriksa sopir dan kernet Metromini yang dinaiki Bagus pada Ahad, 14 Februari 2016. Setelah pemeriksaan, terkuak bahwa kesaksian sopir dan kernet soal perampokan terhadap Bagus adalah bohong belaka. Kesaksian itu sebelumnya disampaikan juga pada keluarga Bagus, maupun polisi yang meminta keterangan.

"Kami mengarang cerita perampokan itu. Pak Bagus terjatuh sendiri ke jalan, bukan karena didorong," kata sang sopir, Muhammad Sasih kepada wartawan di markas Polda Metro, Ahad malam, 14 Februari 2016.

Sasih dan kernetnya, Muhammad Hendar, mengaku berdusta soal kejadian tersebut karena takut. "Nanti (kami) bisa diamuk massa, karena ada yang jatuh dari Metromini. Jadi kami janjian bohong bilang ada perampokan," kata Sasih.

Sasih menjelaskan bahwa Bagus terjatuh begitu saja saat Metromini sedang melintas pelan di daerah Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis, 11 Februari 2016. "Saat dia (Bagus) jatuh, di mobil ada 4 orang penumpang pria, semua kemudian berhamburan keluar. Mereka tak ada yang membantu," kata dia. Baca: Cerita Sopir Sebelumnya

Namun, Sasih mengatakan tak ada tindak kejahatan yang terjadi pada Bagus. "Saya sempat bilang 4 pria di Metromini itu perampoknya, itu saya ngarang," kata Sasih pada wartawan.

Sasih dan Hendar mengaku sempat melarikan Bagus ke Rumah Sakit Budi Mulia, Gambir. Kemudian Bagus pun dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. "Setelah jatuh Bagus masih siuman, tapi tak bisa berbicara," kata Hendar menambahkan.

Setelah ke RSCM, kata Hendar, barulah dia berkirim pesan dengan Masih untuk mengarang cerita perampokan. "Kami takut karena kejadian ini, jadi langsung janjian 'kalau ditanya polisi, bilang saja ada rampok'," ujar Hendar.

Saat ditanya wartawan tentang kronologi kejadian, Sasih dan Hendar sempat menelurkan jawaban yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka mengakui bahwa ide awal kebohongan tersebut berasal dari Sasih sang sopir. "Saya di-sms dia (Sasih) duluan, janjian mengarang cerita," kata Hendar.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan polisi belum mengambil kesimpulan atas kasus ini. "Kesaksian sopir dan kernet masih simpang siur. Akan kami dalami lagi, dan besok saat pemeriksaan selesai akan diperjelas," kata Krishna.

Krishna mengatakan bahwa dompet dan tas milik Bagus masih ada dan disimpan oleh polisi. "Tapi ponselnya kami ketahui hilang. Itu masih didalami juga," kata dia.

Bagus yang berusia 41 tahun dinyatakan meninggal di RSCM pada Sabtu, 13 Februari 2016. "Kepala belakangnya cedera akibat menghantam aspal. Pendarahan di otaknya terlalu parah," ujar rekan kerja Bagus, Hani Buntari saat dihubungi, Ahad.

Hani mengatakan jenazah Bagus dibawa ke Kudus, Jawa Tengah. "Dia sudah dimakamkan, Ahad, jam 11 pagi," ucap Hani.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

13 hari lalu

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

19 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

22 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

49 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

3 Maret 2024

Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,

Baca Selengkapnya

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

21 Februari 2024

Demi Beli Narkoba, Dua Polisi Nekat Lakukan Pemerasan dan Pencurian di Garut

Kapolres Garut mengatakan ide kejahatan ini berasal dari kedua anggota polisi dan uang hasil curian digunakan untuk membeli narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

3 Februari 2024

Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Gangster Meksiko Penembak Turis Turki di Bali dengan Kartel

Hingga sekarang belum ada kejahatan lain yang dilakukan kelompok gangster Meksiko itu di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus Lansia Tewas Penuh Darah di Bekasi Masih Misteri, Polisi Sempat Curigai Keluarga

26 Januari 2024

Kasus Lansia Tewas Penuh Darah di Bekasi Masih Misteri, Polisi Sempat Curigai Keluarga

Seorang lansia, Any, 75 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di ruang tengah rumahnya, Kota Bekasi, pada Sabtu pekan lalu

Baca Selengkapnya

Pizza Hut Nagrak Dirampok 4 Pencuri Bersenjata Kapak, Satpam Diikat dan Mata Ditutup Lakban

15 Januari 2024

Pizza Hut Nagrak Dirampok 4 Pencuri Bersenjata Kapak, Satpam Diikat dan Mata Ditutup Lakban

Para perampok bersenjata kapak itu merusak CCTV milik restoran Pizza Hut untuk menghilangkan jejak.

Baca Selengkapnya

Korban Salah Tangkap Polisi Dapat Ganti Rugi Rp 222 Juta, Apa Kasus Oman Abdurohman?

14 Januari 2024

Korban Salah Tangkap Polisi Dapat Ganti Rugi Rp 222 Juta, Apa Kasus Oman Abdurohman?

Oman Abdurohman dapat uang ganti rugi Rp 222 juta setelah menjadi korban salah tangkap oleh pihak kepolisian Polres Lampung Utara, pada 2017.

Baca Selengkapnya