Pilkada DKI, Siapa Penantang Ahok?

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 15 Februari 2016 10:14 WIB

Ketua DPD Partai Gerindra, Mohamad Taufik (kedua kiri), bersama tiga bakal calon Gubernur (dari kiri) musisi Ahmad Dhani, Mischa Hasnaeni Moein dan Marco Kusumawijaya, mengikuti Silahturahmi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, di Jakarta, 12 Februari 2016. Silaturahmi ini dalam rangka menyatukan visi dan misi jelang Pilkada DKI 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta bakal dilaksanakan pada 15 Februari tahun depan. Waktu semakin sempit, bakal calon semakin galak promosi.

Sederet nama mulai muncul menjadi penantang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelang pemilihan kepala daerah 2017. Marco Kusumawijaya adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri maju melalui akun media sosialnya pada September 2015.

Pengamat perkotaan ini berencana maju. Ia menginginkan Jakarta lebih baik ketimbang ketika dipimpin Basuki alias Ahok. “Saya melihat Ahok bukan orang yang tepat untuk Jakarta,” kata dia kemarin.

Selang beberapa hari setelah Marco, giliran mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yang mengumumkan dirinya maju untuk menghadapi Ahok. Ia mendeklarasikan rencananya di sebuah hotel di Jakarta Selatan. “Saya ingin membatasi mal, hotel, dan menolak reklamasi,” ujarnya.

Partai Gerindra juga aktif menjaring bakal calon Gubernur. Dari delapan calon hasil aspirasi kader pada Desember 2015, lima kandidat menyatakan kesiapannya mengikuti pemilihan pada Februari tahun depan.

Berikut profil mereka:

1. Yusril Ihza Mahendra
Usia: 60 tahun, kelahiran 5 Februari 1956
Pekerjaan: pengacara pendiri Ihza & Ihza Law Firm, mantan menteri sekretaris negara.
Jalur: partai politik. Hidayat Nur Wahid dari PKS pernah menyatakan dukungannya untuk Yusril.
Pada 2008, Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Yusril terkait uang milik Tommy Soeharto yang disimpan di Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas, London. Tommy mendaulat kantor hukum Yusril untuk mencairkan dana US$ 10 juta yang disimpan atas nama rekening Motorbike Corporation, milik Tommy, yang diduga menampung hasil kejahatan. BNP menolak mencairkan dana itu kecuali atas persetujuan pemerintah Indonesia dan hanya bila ditransfer ke rekening pemerintah. Kantor hukum Yusril lalu bergerilya panjang hingga akhirnya dana itu ditransfer sementara di rekening milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan HAM saat itu.

2. Abraham Lunggana alias Haji Lulung
Usia: 56 tahun, kelahiran 24 Juli 1959
Pekerjaan: Anggota DPR DKI dari fraksi PPP
Jalur: Partai politik
Lulung menjadi beken setelah membawa Lamborghini saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019. Slogannya saat itu "Meludah saja bisa jadi duit". Ia pernah diperiksa terkait kasus uniterruptible power supply sebagai Koordinator Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014. Tugasnya mengumpulkan pokok pikiran alias aspirasi anggota dewan untuk dimasukkan dalam APBD.

3. Adhyaksa Dault
Mantan menteri pemuda dan olahraga 2004-2009
Namanya tidak lepas dari kasus korupsi proyek Hambalang yang merugikan negara Rp 243 miliar itu. Menteri pemuda dan olahrag setelah adhyaksa, andi mallarangeng, mengatakan proyek itu sudah disetujui sejak 2003. Ia hanya meneruskan program yang dicanangkan Adhyaksa.
Adhyaksa membantah pernyataan Andi. Menurutnya, bila hanya meneruskan, kenapa nilai proyek itu membengkak dari yang ia usulkan Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.

4. Sandiaga Uno
Nama Pengusaha besar ini tak lepas dari putaran kasus korupsi yang terjadi di sekitarnya. KPK beberapa kali memeriksanya sebagai saksi terkait kasus pencucian uang Nazaruddin yang membeli saham perdana PT Garuda Indonesia. Sandiaga disebut menjadi komisaris di PT Duta Graha Indah, perusahaan pemenang proyek Wisma Atlet yang menyuap Nazaruddin.

5. Nachrowi Ramli
Mantan Kepala Lembaga Sandi Negara
Purnawirawan TNI ini pernah maju dalam Pilgub DKI 2012. Ia menjadi wakil untuk Fauzi Bowo. Saat itu, ia sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial untuk menggaet suara. Menurutnya, orang Betawi harus memilih sesama Betawi sebagai pemimpin. "Silahkan keluar dari Betawi kalau tidak memilih orang Betawi," katanya pada September 2012.

INDRI MAULIDAR | PDAT

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya