dari kiri : Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Komandan Pangkalan utama angkatan laut III, Brigjen TNI Marinir, RM Trusno, Pangkostrad, Edy Rahmayadi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops AU) Marsekal Muda Yuyu Yutisna usai mengikuti apel gabungan TNI, Polri dan Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta , 17 Februari 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan penertiban praktik prostitusi di Jakarta tak bisa dilakukan instan tanpa ada bukti. Ahok memberi contoh terkait kabar prostitusi di Hotel Alexis, Ancol, Jakarta Utara.
"Begini saja, ada praktik prostitusi atau tidak, kamu foto saja. Kalau kamu ada bukti foto, kamu kirimkan kepada kami. Baru kami bisa memberi tindakan peringatan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 22 Februari 2016.
Ahok mengatakan, Alexis memiliki perizinan sebagai tempat hiburan dan hotel, bukan izin prostitusi. Sulit bagi pemerintah untuk menertibkan bila tak ada tanda atau bukti yang terlihat. "Susah. Kalau bukti tak ada, bagaimana kita mau bergerak?" kata dia.
Namun, bila pemerintah bisa membuktikan adanya aktivitas transaksi seks di hotel tersebut, Ahok tak lantas mengatakan akan memberi sanksi berupa penutupan. "Pasti ada surat peringatan, tapi saya tak pernah bilang akan menutup karena ada prostitusi."
Ahok mengaitkan praktek prostitusi dengan kasus penangkapan artis Nikita Mirzani di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. "Itu artis ketangkap toh di hotel, lalu kita mesti tutup hotelnya? Tidak bisa," kata Ahok.
Ahok menegaskan dirinya tak menentang adanya prostitusi. Menurutnya, praktek prostitusi memang sudah terjadi secara sembunyi-sembunyi. "Kalau kita menentang prostitusi. Coba jawab, memangnya di Kalibata City enggak ada?" ujar Ahok.
Ahok mengatakan hal yang tak ditolerir adalah penyalahgunaan narkoba. "Kalau itu tak ada ampun, saya bilang harus ditangkap. Ada tempat ketahuan ada yang memakai narkoba dua kali saja, langsung kita tutup," kata Ahok tegas.