Sejumlah pekerja membersihkan kulit kabel listrik yang menutup saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 2 Maret 2016. Dikabarkan, ukuran kulit kabel yang ditemukan berbeda-beda, lebar kulit kabel berukuran dari 1 inci hingga seukuran lengan orang dewasa dengan panjang rata-rata mencapai 2,5 meter. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidikan kasus penumpukan sampah kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan mulai menemukan titik terang. Titik terang didapat setelah tim dari kepolisian terjun langsung ke dalam gorong-gorong dan menemukan beberapa barang yang diduga terkait dengan kasus ini.
“Adanya temuan di TKP ini akan mempersempit penyelidikan kami. Dulu kami kan ke banyak arah, tapi sekarang sudah mengerucut,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Jumat, 4 Maret 2016.
Mujiyono belum menyebutkan pihak yang diduga terkait dengan kasus ini. Untuk lebih memperkuat bukti-bukti, hasil temuan timnya langsung diperiksa di laboratorium forensik.
Pada Jumat kemarin, tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terjun sendiri ke dalam gorong-gorong yang dalamnya sekitar 2 meter. Dari operasi tersebut, petugas menemukan sejumlah barang untuk penggalian di dalam sana. “Yang ditemukan adalah 15 lampu senter kepala, 1 aki ukuran kecil, 2 gergaji besi, dan kulit kabel,” ujar Mujiyono.
Bukan hanya itu, Mujiyono menjelaskan, polisi juga menemukan tali tambang, tali rafia, dan terpal tipis, “kayak tempat beras, tapi lebar.” Terpal tersebut berjumlah tiga dengan ukuran 3 x 1 meter.
Mujiyono menuturkan operasinya tersebut dihentikan sementara karena sudah larut. Karena itu, sore nanti, pihaknya akan kembali menyusuri gorong-gorong. “Akan kami susuri satu per satu terowongan itu ke arah mana saja.”
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.