TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan dugaan sementara sampah kulit kabel yang ditemukan dalam saluran air di sepanjang Jalan Merdeka Selatan adalah sisa jaringan kabel lama milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kabel bekas yang di dalamnya terdapat kandungan tembaga dan timah, kata Tito, punya nilai ekonomis yang memicu kelompok tertentu mengambilnya.
Dalam penyelidikan tim Polda Metro Jaya dan Suku Dinas Tata Air, pada 2015, Kepolisian sektor Gambir sudah memeriksa dan menangkap empat orang pemulung yang diduga mencuri isi kabel di gorong-gorong Gambir. "Mereka adalah pemulung yang masuk ke saluran dan mereka mengambil dan mengupas kabel milik PLN," kata Tito di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.
Pemulung tersebut, kata dia, mengambil isi tembaga dan timah dan meninggalkan kupasan kulit kabel di dalam saluran tersebut. Menurut dia, dengan perhitungan satu kilogram tembaga seharga Rp 10 ribu, ini dijadikan peluang kelompok tertentu mendapatkan nilai ekonomis kabel bekas tersebut.
"Setiap hari mereka mengupas itu cukup banyak dan pernah disita Februari 2015 di Polsek Gambir, puluhan batang tembaga yang dipotong sepanjang satu meter," katanya.
Kemarin, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian telah membentuk tim beranggotakan Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Suku Dinas Tata Air beserta PLN. Tim ini sedang berfokus meneliti kumpulan sampah kabel yang ditemukan di Medan Merdeka Selatan, Jakarta, sejak sepekan lalu.
Menurut Tito, fokus utama penyelidikan polisi adalah melihat apakah kabel-kabel tersebut baru atau lama. "Ada koordinasi dengan PLN dan memeriksa sejumlah saksi. Paling utama kita menunggu itu baru atau lama," kata Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Kamis, 3 Maret 2016.
ARKHELAUS WISNU