Ahok Pilih Jalur Independen, Mega Bahas Deparpolisasi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 8 Maret 2016 16:25 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri seusai mengikuti acara penutupan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Jakarta, 12 Januari 2016. Dalam pidatonya Megawati mengatakan kadernya mungkin harus membawa cabe rawit untuk menghalau rasa kantuk saat rapat kerja nasional. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - PDI Perjuangan kemungkinan besar akan ditinggal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. Ahok lebih memilih jalur independen dan menggandeng Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur. Ahok, yang semula tetap ingin bersama Djarot Saiful Hidayat, memilih meninggalkan kader PDI Perjuangan itu.

Kondisi ini menjadi perhatian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Politikus partai itu, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan telah bertemu dengan Megawati pada Senin malam, 7 Maret 2016, di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Edi mengatakan mereka sempat membahas masalah deparpolisasi, yaitu menghilangnya peran partai politik dalam proses demokrasi.

Prasetio menuturkan masalah deparpolisasi harus segera disikapi. Ketua DPRD DKI itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Megawati sempat mengutarakan bahwa sejarah Indonesia tidak pernah lepas dari peran partai politik. Bangsa ini, kata Prasetio, dibangun oleh parpol, bukan semata-mata oleh relawan.

Menurut Prasetio, ada perbedaan mendasar antara parpol dan relawan. Relawan digambarkan Prasetio hanya sebagai pendukung pilihannya. Selain itu, baik di DPR maupun DPRD tidak terdapat fraksi independen. "Istilahnya membantu untuk support jagoannya," katanya.

Adapun Prasetio menilai di dalam parpol terdapat proses membangun. Partai akan bertanggung jawab terhadap kader-kadernya. Ada tanggung jawab yang diemban parpol saat mengusung nama calon pemimpin.

"Kalau ia kerjanya jelek, yang kena kan parpolnya, bukan oknum atau perseorangannya. Ini harus bisa dihargai dan tanggung jawabnya juga susah," ujarnya.

Untuk itu, kata Prasetio, internal PDIP harus berkonsolidasi bahkan sampai tingkat anak ranting. Dalam pertemuan tersebut, PDIP sekaligus menegaskan menentang deparpolisasi, termasuk pengusungan lewat jalur independen.

Menurut dia, setiap calon pemimpin tidak bisa serta-merta maju dengan independen karena tidak ada payung hukum dan undang-undangnya. "Kita harus berpikir global. Pasti ada masalah dalam pemerintahan. Di pemerintah daerah, kan, ada eksekutif dan legislatif, kalau enggak berjalan gimana?" tuturnya.

Prasetio menyebutkan pertemuannya dengan Megawati belum membicarakan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut Prasetio, mereka hanya berbicara seputar masalah umum di Jakarta, termasuk deparpolisasi. Selain Prasetio Edi Marsudi, kader PDIP yang hadir pada malam itu adalah Djarot Syaiful Hidayat dan Eriko Sotarduga.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya