Kepala Polda Metro Jaya Inspektur JenderalTito Karnavian menunjukkan barang bukti kasus pencurian bagian kabel di gorong-gorong seputar Jalan Medan Merdeka Selatan di Polda Metro Jaya, Jakarta, 11 Maret 2016. TEMPO/Rezki Alvionitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono mengatakan polisi masih mengejar pelaku lain pencurian kabel di gorong-gorong di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
"Peta pelaku pencurian kabel di bawah tanah sudah ada. Kami tinggal kembangkan," katanya di Polda Metro, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
Polisi menangkap enam tersangka pencuri kabel di gorong-gorong dalam tiga hari, dari Senin hingga Rabu, 7-9 Maret 2016. Polisi kemudian mengembangkan kasus ini dan menemukan ada kelompok lain yang melakukan kejahatan serupa.
Menurut polisi, pencurian ini dilakukan secara berkelompok. Satu kelompok berjumlah sekitar lima orang. Penyelidikan polisi mengungkap ada tiga kelompok jaringan pencuri kabel di dalam gorong-gorong di Jakarta Pusat.
Mujiyono mengatakan pelaku hanya mengambil tembaga dan timah dari kabel itu. Sedangkan lempengannya ditinggalkan di gorong-gorong.
"Lempengannya hanya Rp 1.000 per kilogram," ujar Mujiyono. "Sehingga tidak heran kalau sisa gulungan kabel hari ini sudah 26 truk karena pelakunya banyak."
Ia juga mengatakan pencurian ini sudah berlangsung 5-8 bulan. "Di bawah tanah, banyak sekali kabel, baik kabel Telkom maupun PLN," tutur Mujiyono. Dengan demikian, kata dia, di bawah tanah banyak tambang timah dan tembaga.
Menurut dia, para pelaku menjual tembaga dan timah di Jakarta. Beberapa lokasi penadah atau pengumpul besi tua di antaranya Kemayoran, Senen, Tanah Abang, dan Manggarai. Menurut polisi, dalam seminggu mengumpulkan tembaga dan timah, seorang tersangka bisa menghasilkan Rp 1-3 juta.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.